Menurut keterangan Bu Odah, perempuan itu kena stroke, bicaranya tidak jelas. Saat membayar, uangnya kurang dua ribu rupiah.
Saya menarik napas. Tidak sekali ini melihat orang memiliki sedikit uang, sehingga tidak cukup menyelesaikan sebuah pembayaran.
Belum lama, seorang ibu sepuh yang sendiri datang ke puskesmas tidak mampu membayar uang pendaftaran Rp8.000. Ia tak punya BPJS
Katanya, uangnya hanya cukup untuk ongkos pulang. Petugas puskesmas berhati baik menalangi pembayaran. Beberapa pengunjung mengangsukan lembaran uang ke tangan gemetarnya.
Ternyata, ada orang-orang di sekitar kita yang kesulitan membayar transaksi sederhana, karena keterbatasan daya. Saya pernah berada di perahu sama. Punya keterbatasan, sehingga tak mampu menyelesaikan sebuah kewajiban.
***
Matahari meninggi. Tiba waktu untuk pulang. Saya menyorongkan uang dua belas ribu rupiah. Rp10.000 untuk gado-gado, Rp2.000 menutupi kekurangan belanja ibu tadi.
Sebagai sesama penghuni alam semesta, agaknya kita mesti bisa merasakan kesulitan orang lain. Membantunya menurut kemampuan masing-masing.Â
Akhirnya, saya pamit ke Bu Odah. Lalu berjanji di dalam hati bahwa pada waktu berbeda akan mampir lagi untuk menyantap mi glosor.
Pagi itu saya makan gado-gado di teras rumah Bu Odah di gang Muha, Jalan Manunggal, Kota Bogor, dan mendapatkan sepotong cerita tentang kesulitan keuangan pada sebagian orang.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI