Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sepiring Gado-Gado dan Sepotong Cerita

23 April 2025   12:06 Diperbarui: 23 April 2025   12:06 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sepiring gado-gado (dokumen pribadi)

Sudahlah. Balik lagi ke cerita semula.

Setelah tembok panjang dan rumah-rumah sempit, perjalanan dari arah Jalan Manunggal tiba di awal gang Muha. Ekor mata menangkap sesuatu yang menarik.

Saya berbalik. Memasuki bagian muka sebuah rumah lebar 2,5meter dan meletakkan tubuh pada bangku panjang.

Sayur untuk gado-gado dan gorengan (dokumen pribadi)
Sayur untuk gado-gado dan gorengan (dokumen pribadi)

Di hadapan terpampang aneka penganan. Penjual gado-gado, karedok, lontong bumbu, rujak buah, mi glosor, dan gorengan di gang Muha. Namanya, Bu Odah.

Sarapan Gado-Gado

Gado-gado di Kota Bogor merupakan sayur matang (daun bayam, wortel, gambas/labu siam) dan potongan tempe tahu, yang diaduk dengan bumbu. Bumbunya adalah kacang goreng diulek bersama garam, gula merah, perasan jeruk limau, dan air matang.

Bukan seperti gado-gado siram, yang pakai telur dan kentang rebus serta bumbu halusnya dimasak.

Bagi saya, sayuran berbumbu kacang itu merupakan salah satu sumber serat. Kendati tanpa lontong, gado-gado yang saya pesan sangat mengenyangkan. Porsinya besar untuk sarapan.

Pembeli Kurang Bayar

Pelanggan Bu Odah lumayan banyak. Dalam satu jam ada 7 atau 8 pembeli beragam produk: gorengan, gado-gado, karedok, mi glosor, lontong bumbu/doclang.

Bahkan, ada sepasang suami istri berbelanja Rp50.000 untuk berbagai penganan. Mereka langganan yang datang dari Cimahpar, daerah berjarak sekitar 8 kilometer dari gang Muha.

Di antara sekian pembeli ada satu ibu-ibu, yang berjalan tertatih dan memesan pesanan dengan suara lemah. Dasternya robek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun