Mohon tunggu...
Budi Susilo
Budi Susilo Mohon Tunggu... Bukan Guru

Best in Citizen Journalism dan People Choice Kompasiana Awards 2024, yang teteup bikin tulisan ringan-ringan. Males mikir berat-berat.

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Artikel Utama

Daya Beli Merosot Penjualan Melorot, Syukur Bisa Ikut Makan

10 April 2025   10:05 Diperbarui: 10 April 2025   12:14 941
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Warung nasi Laris Berkah (dokumen pribadi)

LARIS BERKAH. Nama warung di mulut jalan masuk kompleks perumahan PU. Bangunan tenda berkerangka bambu itu memanjang kira-kira 15 meter, lebar sekitar 1,20 meter, dan menempel pada pagar satu rumah.

Ia melayani penjualan makanan minuman untuk pegawai kantor-kantor dan pelintas. Buka dari Senin sampai Jumat, sejak pagi hingga tiba waktu Asar.

Tidak banyak kantor dan tempat usaha di sekitarnya. Gedung Kelurahan Ciwaringin Kota Bogor berada di seberang jalan. Di dekatnya terdapat sebuah kantor Bank Perkreditan Rakyat milik Pemkot Bogor. Ke sana sedikit ada sekolah Taman Siswa.

Penjualan produk warung Laris Berkah bergantung kepada pembelian dari pegawai kantor, anak sekolah, orang melintas (pejalan kaki), dan sales.

Tempatnya adem dan cukup bangku bagi para sales (penjual/pemasok produk kepada konsumen, biasanya menggunakan sepeda motor) untuk melepas lelah.

Tidak jarang saya melewati warung tersebut ketika berjalan pagi, sehingga mengetahui tempat usaha kuliner itu kerap menjadi tujuan orang beristirahat dan mengisi perut.

Warung menyediakan nasi, lauk, sayur, mi instan, gorengan, minuman es, dan kopi. Standar barang dagangan untuk warung nasi sederhana. Tidak banyak macam produk, tapi cukup layak untuk meredam lapar dan memenuhi keinginan menyeruput kopi seduh.

Baru kemarin saya mampir. Bukan untuk makan, melainkan minta diseduhkan kopi Liong Bulan saset, yang diaduk sekali saja agar tidak terlalu manis. Saya mencomot dua potong tempe goreng tepung, sementara penjual menyeduh bubuk kopi.

Pak Adam menyeduh kopi (dokumen pribadi)
Pak Adam menyeduh kopi (dokumen pribadi)

Pemilik Laris Berkah bernama Pak Adam, pensiunan kantor Kementerian PU Jl. Pattimura, Jakarta Selatan. Bersama istrinya mengelola warung nasi sederhana selama 8 tahun.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun