Masa depan Indonesia tidak akan selamanya ditentukan oleh elit yang sibuk menjaga kursi di Senayan, tetapi oleh mereka yang diam-diam sedang menyiapkan diri di ruang kelas, di kampus, di jalanan, bahkan di dunia digital untuk menjadi pemimpin baru. Itulah arah generasi yang saya bayangkan: generasi yang lahir bukan dari warisan politik dinasti, melainkan dari kesadaran sejarah, dari kecintaan pada rakyat, dan dari keberanian untuk bermimpi lebih besar bagi negeri ini.
Referensi
- CNBC Indonesia. Bukti Perang Dunia 3 Sudah Meletus, Banyak Orang Tak Sadar. 13 September 2025. https://www.cnbcindonesia.com/news/20250913083311-4-666656/bukti-perang-dunia-3-sudah-meletus-banyak-orang-tak-sadar
- Dien, Zukhrufa Ken Satya, and Linda Sunarti. "Suara yang terlupakan: memori kolektif para pendukung Konferensi Asia Afrika tahun 1955." Sejarah dan Budaya: Jurnal Sejarah, Budaya, dan Pengajarannya 18.1 (2024): 38-51.
- Haris, Syamsuddin. Partai, pemilu, dan parlemen era reformasi. Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2014.
- Levi, Edward H. "Some aspects of separation of powers." Colum. L. Rev. 76 (1976): 371.
- Silaban, Putri Sari Margaret Julianty, et al. "Menghadapi Ancaman Nasionalisme Disintegrasi Bangsa di Tengah Trend Kabur Aja Dulu." Jurnal Bintang Pendidikan Indonesia 3.2 (2025): 193-199.
- Subandri, Rio. "Tinjauan yuridis putusan mahkamah konstitusi nomor 90/PUU-XXI/2023 tentang persyaratan batas usia pencalonan presiden dan wakil presiden." Jaksa: Jurnal Kajian Ilmu Hukum Dan Politik 2.1 (2024): 135-153.
- Zahra, Annisa, et al. "Teori Pemisahan Kekuasaan Trias Politica Dalam Pemikiran Filsafat Hukum Montesquieu." Praxis: Jurnal Filsafat Terapan 1.01 (2022).
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI