Mohon tunggu...
Yosep Suradal
Yosep Suradal Mohon Tunggu... Arsitek - Filosofi Alphabet dan Cerita Untuk Anak Kita.

"Alphabet bukan sekedar huruf, dari A hingga Z. Alphabet adalah Team BooNAZ. Anggotanya 26 makhluk kecil lucu dan pintar. Masing-masing memiliki nama yang tertulis di dada mereka, Boonaz A hingga Boonaz Z. Tinggi badannya hanya 38 cm, bisa mengecil hingga hanya 5 mm, dan Bisa menghilang. Saat tubuh mereka menghilang, kadang-kadang hanya meninggalkan nama-nama mereka. Jadi, kata-kata yang kita baca atau tulis setiap hari, adalah kumpulan beberapa Boonaz yang sedang berdiri, dan mereka sedang menyembunyikan tubuhnya". Tapi sebaliknya, mereka juga kadang-kadang menyembunyikan nama mereka, dan Berkata, "Coba Tebak Siapa Nama Kami".

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Gaduh di Perpustakaan Nasional, Novel Literasi 2

22 September 2019   10:12 Diperbarui: 22 September 2019   10:15 14
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Novel. Sumber ilustrasi: PEXELS/Fotografierende

Dengan tenang pak Rosyid  melihat-lihat sekelilingnya untuk memastikan tidak ada orang yang memperhatikan percakapan mereka.

"Saya Bona, ayah Deappa, ada apa ya pak Rosyid ?" Sambil bersalaman, suaranya pelan tapi masih terdengar dengan jelas.

"Begini pak Bona, di 'Ruang Peristiwa Membaca' lantai 1, sebelah kanan,  gedung tempat pameran, banyak huruf yang lepas dari tulisan 'Ruang Peristiwa Membaca', menjadikan tulisan itu tidak nyaman dibaca. Nah berkaitan dengan hal itu, kami membutuhkan keterangan dari bapak dan anak bapak, apakah bapak tadi sekitar jam 10 an, ada di tempat itu ?" 

"Ya pak Rosyid, tadi pagi kami memang ke ruang itu, tapi yang di 'Ruang Peristiwa Membaca' anak saya, Deappa, sementara saya di 'Ruang Aksara' sebelah kiri. Jadi, saya kurang mengerti.  Mungkin tintanya luntur kali ya, ada yg iseng menggosok-gosok ?"

"Bukan pak Bona, tulisan itu berasal dari sorotan proyektor, jadi bukan banner yang diprint besar. Dan huruf-huruf itu hilang, lepas dari bacaannya, seperti 'Melompat' dan meninggalkan 'tempatnya masing-masing".

"Mendengar kata 'melompat' Deappa melirik ke ayahnya dan tersenyum, lalu berkata,


"Melompat ya pak ?"

"Iya seperti melompat dan meninggalkan tempatnya masing-masing, adik mengerti kan maksud bapak ?"

"Nah, kalau tulisan itu bersumber dari sorotan proyektor, berarti tersambung dengan komputer, tinggal diedit dan dibuat kembali yang baru saja pak, mudah kan ?" Kata ayah Deappa.

"Ya petugas perpustakaan kami bagian komputer sudah mencoba mengedit dan membuat tulisan yang baru, tetapi tetap saja waktu proyektor dinyalakan huruf-hurufnya masih hilang".

"Kok aneh ya" kata Pak Bona.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun