Mohon tunggu...
Bonefasius Sambo
Bonefasius Sambo Mohon Tunggu... Guru - Seorang guru yang gemar menulis

Penulis Jalanan ~Wartakan Kebaikan~

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Galau, Beribu Rindu untuk Kalian

16 Agustus 2018   14:19 Diperbarui: 16 Agustus 2018   16:01 341
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: pixabay.com

Namun, suatu hari tak terduga aku bertemu boss-nya kak Lucky. Ia memperkenalkan namanya sebagai Pak Pur. Ia meminta diriku untuk melanjutkan sekolah ke jenjang pendidikan tinggi setelah dia melihat nilai rapor ku di sekolah. Dengan modal semangat dan demi menjaga kepercayaan dari boss yang baik budi itu, kuliahnya aku tuntaskan tepat waktu.

Aku juga mendapatkan beasiswa. Karena aku termasuk mahasiswa berprestasi. Jadi selama masa kuliah tak pernah lagi aku membebani kak Lucky. Dana beasiswa itu ku bagi sebagian dengan Edu. 

Selama empat setengah tahun aku tak pernah liburan ke rumah. Semua waktu dipakai untuk kuliah dan untuk melepaskan penat, aku cukup menikmati suasana Kota Surabaya.

Tapi malam ini setelah tiga hari smsku tak dibalas, kegalauan ku memuncah. Hati ini memendam seribu rindu untuk mereka. Pada kakakku dan si bungsu, Edu. Kakak Lucky pastinya marah. Karena sepengetahuannya, aku ke Bali dan bekerja di sana. Teman-temannya, tak satu pun tahu dengan jejakku walau sudah mencari ke mana-mana. Itu yang membuat dia gelisah dan juga marah. Apalagi ada informasi sampai ke telinganya kalau aku sudah menjadi wanita gak benar alias wanita panggilan.

Tapi ku yakin, dia akan bangga setelah amarahnya sirna. Sikapnya mungkin reaktif saat pertama kali melihat diriku menginjakan kembali kaki di rumah orang tua kami. Percayalah kak, ini ku lakukan untuk membalas pengorbanan kakak untuk kami beberapa tahun silam.  Kami akhirnya tahu kakak Lucky seorang debt collector yang tidak lupa dengan tanggung jawabnya.

Salam Damai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun