Mohon tunggu...
Masbom
Masbom Mohon Tunggu... Buruh - Suka cerita horor

Menulis tidaklah mudah tetapi bisa dimulai dengan bahasa yang sederhana

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Kisah Cinta Sang "Khalilullah"

14 Agustus 2019   09:03 Diperbarui: 14 Agustus 2019   09:21 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Benarkah tempat ini yang Engkau maksud, wahai Tuhanku?" tanya Ibrahim dalam hati sambil memandang ke langit.

"Apakah kita akan tinggal di sini, wahai suamiku?"

Ibrahim belum juga menjawabnya. Sejenak dia memandangi Hajar dan anak satu-satunya. Dibetulkannya kain penutup kepala anaknya kemudian Ibrahim membalikkan tubuhnya dan melangkah pergi.

"Akan pergi ke manakah kamu?" tanya Hajar lagi sambil mengikuti langkah suaminya. Berkali-kali pertanyaan itu terlontar dari mulut Hajar tetapi Ibrahim tetap diam membisu.

"Kamu benar-benar akan pergi? Teganya kamu meninggalkan aku di tempat seperti ini?"

Ibrahim menghentikan langkahnya. Hatinya bagai disayat-sayat sembilu mendengar semua pertanyaan Hajar. Lelaki berhati lembut itu menangis dan melelehlah air matanya membasahi kedua pipi dan jenggotnya. Tetapi dia tetap diam dan tidak mau membalikkan tubuhnya. Sikap diamnya Ibrahim menyadarkan Hajar akan siapa lelaki yang ada di depannya itu.

"Apakah Tuhan telah menyuruhmu berbuat demikian?" tanya Hajar.

"Benar!" jawab Ibrahim singkat.

Mendengar jawaban itu Hajar diam dan tidak ingin bertanya lagi. Mereka saling diam. Mereka saling merelakan perasaannya dan menutup nasfu dunianya untuk sebuah ketaatan dan cinta yang lebih tinggi kepada Tuhannya.

"Jika demikian, Tuhan tidak akan menelantarkan aku dan anakku. Pergilah dan lanjutkan perjalananmu, wahai suamiku," kata Hajar kemudian kembali ke tempatnya semula. Sedangkan Ibrahim melangkah pergi kembali kepada Sarah.

Bertahun-tahun Ibrahim meninggalkan Hajar dan putranya di padang tandus tersebut untuk kembali mengemban tugas dari Tuhannya. Rasa rindu pada mereka mengantarkan Ibrahim untuk  kembali menengok Hajar dan anaknya. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun