Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Surat kepada Bunda (Puisi Salvatore Quasimodo)

7 Juli 2020   06:42 Diperbarui: 7 Juli 2020   12:08 193
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi surat-Sumber dari pexels.com

beberapa tetes air mata untukmu,
untuk semua orang yang menanti sepertimu,
dan mereka tidak tahu. 

Ah, kematian yang budiman,
janganlah sentuh jam di dapur yang berdetak di dinding,
seluruh masa kecilku berlalu di bawah kaca hiasnya

di bawah bunga-bunga yang dilukis padanya:
jangan sentuh tangan, hati orangorang renta.
Tapi mungkinkah seseorang menjawab? 

O kematian yang saleh, kematian yang santun.

Selamat tinggal, bunda tersayang, 

selamat tinggal, bunda termanisku."

***

Diterjemahkan dari "Lettera alla madre" (sila klik karya asli) karya Salvatore Quasimodo (1901-1968), penyair kelahiran Sisilia. Ia meraih kusala Nobel Prize for Literature (1959). Pada 1960 dan 1967, ia meraih gelar doktor honoris causa dari Universitas Messina dan Oxford. Salvatore adalah salah satu penyair besar Italia abad ke-20. 

Puisi ini melukiskan kerinduan seorang anak yang merantau di Italia Utara pada ibundanya di Pulau Sisilia ("muara Imera"). Puisi ini dimuat dalam buku kumpulan sajaknya "La vita non è sogno" atau Hidup Bukanlah Mimpi (1949). Salam cinta susastra.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun