Mohon tunggu...
Ruang Berbagi
Ruang Berbagi Mohon Tunggu... Dosen - 🌱

Menulis untuk berbagi pada yang memerlukan. Bersyukur atas dua juta tayangan di Kompasiana karena sahabat semua :)

Selanjutnya

Tutup

Hobby Artikel Utama

7 Tips Jitu Menulis Cerpen bagi Pemula

7 September 2019   09:32 Diperbarui: 14 April 2021   16:53 40037
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi menulis cerpen (Sumber: www.freepik.com)

Cara terbaik untuk menulis cerpen dengan bahasa susastra adalah pertama-tama dengan banyak membaca cerpen-cerpen karya penulis ulung dunia dan Indonesia. 

Pelajari baik-baik unsur-unsur susastra yang tersua dalam cerpen-cerpen mereka. Kemudian, coba menulis cerpen dengan kata, ungkapan, dan kalimat yang indah. Rajin-rajin buka KBBI dan Tesaurus (sudah ada versi daring gratis lho).

7. Menentukan Judul yang Mantap Betul

Lho, kenapa judul baru ditentukan kemudian? Kenapa tidak di awal saat merancang kisah? Jangan cemas, ini soal selera dan strategi penulis saja. Kadang-kadang judul sudah terpikir saat akan mulai menulis. 

Namun, sering terjadi kita terlalu menghabiskan banyak waktu memikirkan judul. Daripada begitu, sudahlah...tulis dulu cerpennya, lalu judul bisa dipilih kemudian.

Judul cerpen yang mantap betul hendaknya:

  1. Pendek, tak lebih dari 4 kata. Ingat ini cerpen bukan skripsi atau laporan KKN di Desa Penari :)
  2. Bisa satu kata saja namun sangat memesona. Misalnya: "Monyet!"
  3. Bisa tokoh utama cerpen: "Mak Perot" atau "Cak Lonjong"
  4. Untuk menarik minat pembaca/redaktur, bisa gunakan kata atau nama yang jarang dipakai dalam percakapan sehari-hari (bisa kata bahasa asing atau kata bahasa daerah)

Selain tujuh tips menulis cerpen bagi pemula yang telah saya ulas, setiap penulis cerpen perlu memerhatikan beberapa hal berikut:

  1. Ketik cerpen dengan rapi, hindari saltik (salah ketik) yang bikin pembaca dan redaktur salting dan salfok.
  2. Jika mengirim ke media massa tertentu, perhatikan ketentuan masing-masing media mengenai panjang cerpen dan sebagainya
  3. Hendaknya berani "keluar" dari tema cerpen yang sudah terlalu umum. Gali tema cerpen dari kekayaan cerita rakyat, pengalaman inspiratif dan unik yang Anda alami atau dialami orang lain, permasalahan sosial-budaya yang spesifik, isu-isu kebangsaan dan kemanusiaan, kisah orang-orang yang dipinggirkan, dan sebagainya.
  4. Hendaknya berani mencipta gaya penulisan sendiri, jangan mengikuti persis gaya cerpenis idola.

Sudah dulu ya, tulisan ini jika saya teruskan akan jadi novel yang tak jelas. Ini sekadar goresan saya. Tidak setuju juga ga pa pa. 

Sebelum kabur, kalau masih ada waktu dan kuota, bacalah beberapa cerpen nggak jelas berikut ini:

Anakku Lusia, Si Putri Kursi Roda

Cerpen | Suamiku Tersayang

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun