Sebelum ambil langkah besar, coba ngobrol dengan mentor, teman yang sudah lebih dulu terjun, atau komunitas yang sehat. Perspektif luar bisa jadi cermin yang membantu kita melihat bias pribadi.
4. Gunakan data, bukan asumsi
Dalam investasi atau pengelolaan uang, jangan hanya mengandalkan intuisi. Lihat tren, analisis risiko, dan buat simulasi. Data membantu kita berpikir lebih objektif.
5. Latih kerendahan hati dalam keputusan
Berani bilang "aku belum tahu" atau "aku perlu waktu untuk belajar" adalah kekuatan, bukan kelemahan. Orang yang bijak tahu kapan harus berhenti, kapan harus bertanya, dan kapan harus mulai lagi.
6. Catat keputusan dan evaluasi hasilnya
Dengan mencatat, kita bisa melihat pola: apakah keputusan kita selama ini berdasarkan analisis atau sekadar impulsif? Evaluasi rutin membantu kita tumbuh dan menghindari kesalahan berulang.
● ● ●
Jadi, dalam mengelola keuangan, bukan soal siapa yang paling cepat paham atau paling berani ambil risiko. Tapi siapa yang cukup bijak untuk terus belajar, bertanya, dan mengenali batas dirinya.
Karena kadang, rasa tahu yang berlebihan justru menjauhkan kita dari keputusan yang sehat.