Kadang, kalau lagi duduk sendiri atau buka-buka kenangan lama, aku teringat dia—sahabat yang dulu selalu ada, sekarang sudah lebih dulu pulang.
orangnya nggak banyak bicara, tapi kebaikannya terasa. Dia nggak pernah repot-repot menunjukkan, tapi selalu tahu kapan harus datang, kapan harus diam, dan kapan harus memguatkan.Â
Rasanya hangat kalau ingat caranya tertawa, caranya bilang "nggak apa-apa"saat dunia rasanya berat. Sekarang dia sudah tenang di tempat yang jauh, tapi jejaknya masih tinggal di hati. Dan aku bersyukur, pernah punya teman sebaik itu. Selamat jalan kawan. Semoga taman surga menyambutmu dengan tenang.
Tempat di mana tak ada lagi lelah, tak ada lagi air mata—hanya cahaya, ketenangan, dan cinta yang tak pernah habis. Doa kami selalu menyertai, meski rindu ini tak pernah benar-benar pergi. (*)
Samarinda, 19 September 2025
Riduannor
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI