Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Guru Penggerak Menjadi Pengajar Sekolah Rakyat

16 Maret 2025   14:39 Diperbarui: 17 Maret 2025   17:45 21566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Guru Penggerak dilatih untuk mengedepankan pendekatan yang memanusiakan murid. Mereka tidak hanya mengajar kurikulum, tetapi juga membangun karakter, kepercayaan diri, dan kemandirian anak-anak didik mereka.

2. Inovasi dalam Metode Pengajaran

Dengan pengalaman dan pelatihan yang dimiliki, Guru Penggerak dapat menghadirkan metode pembelajaran yang lebih kreatif dan menyenangkan, seperti pembelajaran berbasis proyek, eksplorasi lingkungan sekitar, hingga penggunaan teknologi sederhana yang membantu murid memahami materi yang lebih baik.

3. pemberdayaan Komunitas

Salah satu prinsip utama Guru Penggerak adalah membangun ekosistem pendidikan yang melibatkan orang tua, masyarakat, serta berbagai pihak lain. 

Di Sekolah Rakyat, keterlibatan komunitas sangat penting, dan kehadiran Guru Penggerak dapat memperkuat sinergi antara sekolah, keluarga, dan lingkungan sekitar.

4. Membuka Akses Pendidikan yang Lebih Luas

Sekolah Rakyat sering kali menghadapi keterbatasa dalam hal fasilitas, tenaga pengajar, dan sumber daya lainnya. Dengan Guru Penggerak yang berkontribusi, Sekolah Rakyat dapat lebih berkembang, menarik lebih banyak siswa, dan memberikan pendidikan yang lebih berkualitas bagi mereka yang kurang beruntung.

Tantangan dan Harapan

Ilustrasi Sekolah Rakyat saat belajar bersama diolah menggunakan AI (Dokpri)
Ilustrasi Sekolah Rakyat saat belajar bersama diolah menggunakan AI (Dokpri)

Tentu saja, perjalanan Guru Penggerak di Sekolah Rakyat bukan tanpa tantangan. Masalah keterbatasan fasilitas, kurangnya dukungan finansial, apalagi di tengah efisiensi anggaran dan pemangkasan dana pendidikan menjadi tantangan tersendiri. 

Belum lagi kendala geografis bisa menjadi hambatan yang cukup berat. Namun, tantangan inilah yang justru bisa menjadi ladang perjuangan bagi mereka yang memiliki panggilan sejati dalam dunia pendidikan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun