Mohon tunggu...
Riduannor
Riduannor Mohon Tunggu... Guru - Penulis

Citizen Journalism

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen: Taksi Terbang

15 April 2024   16:55 Diperbarui: 16 April 2024   08:05 363
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Danesh berada di masa depan diolah menggunakan Ai Bing (Dokumen pribadi)

***

Ilustrasi Danesh berada di masa depan diolah menggunakan Ai Bing (Dokumen pribadi)
Ilustrasi Danesh berada di masa depan diolah menggunakan Ai Bing (Dokumen pribadi)

Belum habis kebingungan Danesh, ketika, dia mendongak keatas, terlihat lintasan yang melengkung, memanjang, dan berliuk-liuk diatas komplek perdagangan tersebut. 

Terlihat kendaraan panjang, sejenis kereta cepat di daerah Pulau Jawa. Hanya saja, kereta tersebut, berjalan sangat cepat dan terbalik.

Apa yang dilihatnya, membuat Danesh terkagum-kagum. Belum lagi pengunjung di sekitar jalan menggunakan kacamata biasa, dengan bantalan muka.

"Bukankah ini kacamata virtual Reality?. Wow, kacamata tersebut, di 2045, bisa digunakan untuk menelepon dengan penggunanya meraba-raba . Canggih sekali!." ujar Danesh.


Bahkan, ada yang sedang menelepon melalui hologram dan proyeksi 3 dimensi. Ada juga yang menelepon, membuka seperti lembaran kertas. Kemudian dilipat-lipat. Dan dimasukkan kedalam tas atau saku celana. 

"Rupanya, apa yang di gambarkan di masa kini, di masa depan menjadi kenyataan, luar biasa!." sergahnya.

Danesh berkeliling kompleks pertokoan, yang terlihat mewah dengan desain serba modern. Suasana yang nyaman dirasakannya, saat berkeliling komplek perdagangan di sekitar berdirinya kafe Kopi Kong Djie. 

Hanya yang berbeda, walaupun komplek perdagangan sangat modern, kafe Kopi Kong Djie tetap berornamen Kuno. Sehingga terlihat kontras dengan toko-toko, dan tempat berbelanja lainnya.

***

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun