Menumpahkan isi kepalaÂ
Di jam tiga lebih dua puluh duaÂ
Ku tak akan ketik itu dengan angkaÂ
Karena ini sebuah kataÂ
Memaafkan memang mudahÂ
Mengikhlaskan juga mudahÂ
Asal emosi itu tidak sedang di puncak arahÂ
Sudah, maafkan saja, ikhlaskan sajaÂ
Kau sudah berusaha untuk menghormatinyaÂ
Walau kau tidak dihargai, tetap jadi orang baikÂ
Aku pernah salam padanya dan di jawab ketusÂ
Tidak pernah senyum, salim padanya pun aku jadi bingungÂ
Aku buat salah, aku minta maaf tapi kau tak pernah mendengar
Telingamu sudah tertutup oleh kain yang terlilitÂ
Sehingga kau tak bisa memaafkan ku?
Tak apa, aku orang baikÂ
Dan kau? orang jahat? tidak.Â
Kau hanya jahat padaku, tidak dengan orang lain.Â