Matanya berkaca - kaca pada kalimat terakhirnya.
Dalam hatinya si koster belajar tentang ilmu hitung yang baru bahwa dua ditambah lima bisa saja hasilnya jauh lebih besar dari perhitungannya.
=====================
Kejadian malam ini membuat kegiatan yang tadinya hanya ditangani seorang pekerja penuh waktu dan koster terkuak. Si pekerja penuh waktu gedung ini harus mempertanggungjawabkan hal ini. Rapat pun digelar.
"Kenapa menampung orang - orang seperti itu?"
"Apa Bapak tidak waspada dengan keamanan? Bagaimana kalau barang - barang gedung ini hilang?"
"Pantas saja akhir - akhir ini ruangan ini jadi lebih bau saya rasa. Pasti ya gara - gara itu"
Banyak lagi pertanyaan berseliweran. Tidak sedikit juga yang setuju bahwa kegiatan ini juga penting.
"Tapi anggaran kita sebagian besar sudah kita alokasikan untuk mendukung kegiatan pendidikan. Bagaimana kalau orang - orang itu mulai mengandalkan untuk menginap setiap malam di sini?"
"Saya sering melihat kebaikan seperti ini malah jadi beban di kemudian hari. Niatnya mulia tapi makin lama akan makin terasa berat. Belum lagi koster pasti makin capek karena jadi lebih banyak kerjaan. Bapak pun demikian kan"
Si pekerja penuh waktu ini lebih banyak diam dalam rapat ini. Satu sisi lain dia tahu sumber daya yang diperlukan cukup besar untuk meneruskannya, namun sisi lain seakan menariknya untuk tidak melepaskan pelayanan ini. Akhirnya dia berdiri.