Mohon tunggu...
Billy Steven Kaitjily
Billy Steven Kaitjily Mohon Tunggu... Blogger

Nomine Best in Opinion Kompasiana Awards 2024 | Konsisten mengangkat isu-isu yang berhubungan dengan Sustainable Development Goals (SDGs), terutama yang terpantau di Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Kepulauan Seribu Ramai Wisatawan, Warganya Masih Terjerat Kemiskinan

7 Oktober 2025   22:36 Diperbarui: 7 Oktober 2025   22:36 766
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi kapal nelayan bersandar di salah satu dermaga nelayan di Pulau Pramuka, Kepulauan Seribu, Rabu (16/6/2021). (KOMPAS/STEFANUS ATO)

Pedagang menawarkan paket snorkeling dan diving dengan harga bersaing. Namun, di balik kesibukan wisata itu, terlihat juga perahu-perahu nelayan yang bersandar di pinggir pantai, sebagian besar kosong ditinggal pemiliknya.

Rumah-rumah penduduk yang sederhana, sebagian dengan dinding papan dan atap seng, berdiri di antara penginapan wisata yang lebih layak.

Anak-anak bermain di gang-gang sempit, sementara ibu-ibu duduk di teras rumah menunggu suami yang pergi melaut, atau justru menganggur karena tidak ada modal untuk melaut.

Kemiskinan struktural di tengah potensi melimpah

Kenangan saat berlibur di Pulau Pari.
Kenangan saat berlibur di Pulau Pari.

Kepulauan Seribu, tidak hanya memiliki potensi pariwisata. Wilayah kepulauan di utara Jakarta ini, juga memiliki potensi kelautan yang cukup besar.

Majalah JaKita edisi 11 mecatat, bahwa pada 2022, produksi perikanan tangkap mencapai 1.287 ton dan produksi perikanan budidaya sebesar 160,53 ton. Selain itu, budidaya rumput laut menghasilkan 2,16 ton pada tahun yang sama.

Dari data statistik.jakarta.go.id, jumlah penduduk Kepulauan Seribu pada 2018 sebanyak 28.289 jiwa, dengan mata pencarian didominasi nelayan dengan persentase 56,79 persen.

Dengan potensi yang begitu besar, baik dari wisata maupun kelautan, seharusnya masyarakat Kepulauan Seribu hidup sejahtera. Namun, realitasnya berbanding terbalik.

Urgensi masalah ini terletak pada sifat kemiskinan yang struktural dan menahun. Dari catatan Kompas pada 2013, penduduk miskin di Kepulauan Seribu mencapai 11,01 persen atau hampir tiga kali lipat dibandingkan rata-rata kemiskinan di Provinsi DKI Jakarta yang hanya 3,72 persen.

Data BPS tentang Kepulauan Seribu Dalam Angka 2020 menunjukkan kemiskinan di daerah kepulauan terus meningkat dari tahun ke tahun: dari 11,56 persen pada 2014 menjadi 12,98 persen pada 2017.

Bahkan, saat masa pandemi Covid-19, aktivitas ekonomi warga semakin merosot lantaran sepinya wisatawan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun