Dengan adanya program ini, mereka dapat memeroleh bahan pangan secara gratis atau dengan harga yang lebih terjangkau.
Kedua, mengurangi dampak ketimpangan ekonomi. Masyarakat berpenghasilan rendah sering kali mengalami kesulitan untuk memenuhi kebutuhan dasar mereka.
Program ini membantu mengurangi beban ekonomi mereka, sehingga mereka dapat menggunakan sumber daya yang ada untuk kebutuhan lain, seperti pendidikan dan kesehatan.
Ketiga, meningkatkan kesejahteraan komunitas. Dengan terpenuhinya kebutuhan pangan, masyarakat akan lebih sehat dan produktif, sehingga dapat meningkatkan kualitas hidup mereka secara keseluruhan.
Selain manfaat langsung bagi masyarakat, program ini juga memberikan dampak positif bagi gereja, seperti: meningkatkan relevansi dan peran gereja di tengah masyarakat, memperkuat ikatan sosial antara jemaat dan komunitas sekitar, dan menunjukkan bahwa gereja tidak hanya berbicara tentang iman, tetapi juga bertindak nyata dalam membantu sesama.
Kontribusi Program Terminal Pangan terhadap SDGs
Program terminal pangan yang dijalankan oleh gereja berkontribusi terhadap berbagai tujuan dalam SDGs, terutama dalam aspek ketahanan pangan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial.
Berikut adalah beberapa SDGs yang berkaitan erat dengan program ini:
Pertama, SDG 1: Tanpa Kemiskinan (No Poverty). Kemiskinan, sering kali, berkaitan erat dengan kelaparan. Orang yang hidup dalam kemiskinan lebih rentan mengalami kekurangan pangan karena keterbatasan ekonomi.
Dengan menyediakan bahan makanan yang murah atau gratis, program ini membantu mengurangi tekanan ekonomi bagi keluarga miskin, sehingga mereka dapat mengalokasikan sumber daya untuk kebutuhan lain yang juga penting, seperti pendidikan dan perawatan kesehatan.
Kedua, SDG 2: Tanpa Kelaparan (Zero Hunger). SDG 2 menargetkan penghapusan kelaparan serta memastikan akses bagi semua orang, terutama mereka yang berada dalam kondisi rentan, untuk mendapatkan makanan bergizi sepanjang tahun.