Mohon tunggu...
Bie A. Whiancaka
Bie A. Whiancaka Mohon Tunggu... Lainnya - Entrepreneur. Electrical Engineering

Bertamsilah ketika lapar; dan tersenyumlah. RUMSΛRMΛ

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Lumut dan Musim Panas

21 Februari 2017   06:51 Diperbarui: 21 Februari 2017   17:33 609
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
http://img.hdwallpaperpc.com

Kiranya ruas badan ini meraja

Punggung - punggung hulu balak, nan merimba

Ternaung lemah... menjari lawan binar semesta

Hari - hari terurai kan bujuk tanah bersibaran, kupijak..

Hamparan candumu gemulai merebah

Rimbun... meneduhkan

Buluh - buluhmu diam terlekuk pasi

Begar menghitam bergelayutan—menembus tungkai terasa mati

Aroma tanah mengalir dipijakan, sebentar luruh

Dipuncak semampainya juga

Bebunyian pengerat angin kering berpinak

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun