Mohon tunggu...
Demus Bezakel
Demus Bezakel Mohon Tunggu... Mahasiswa

Futsal, sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal Pilihan

Nggak Keren Kalau Kehilangan arah: Realita Pergaulan Bebas Zaman Now

25 Juli 2025   12:45 Diperbarui: 25 Juli 2025   12:45 78
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
seorang pria lagi duduk didekat laut(sumber freepik.com)

Zaman sekarang, segala sesuatu bergerak cepat informasi, tren, bahkan gaya hidup. Di tengah derasnya arus kebebasan, kita seringkali dihadapkan pada sebuah gaya hidup yang disebut pergaulan bebas. 

Istilah ini mungkin terdengar modern, bahkan bagi sebagian anak muda dianggap keren karena menggambarkan kebebasan, keberanian, dan gaya hidup anti-batas. Tapi apakah benar pergaulan bebas itu sekeren yang terlihat di permukaan?

Pergaulan bebas zaman sekarang nggak cuma soal pacaran tanpa komitmen atau seks bebas, tapi juga soal kebiasaan nongkrong tanpa arah, minum-minum, narkoba, hingga kebebasan berbicara yang kadang tanpa tanggung jawab. 

Semua itu dibungkus dalam label ini hidupku, suka-suka aku. Sayangnya, nggak sedikit dari mereka yang menjalani itu justru tersesat di tengah jalan. Bukannya tambah keren, malah kehilangan arah dan identitas diri.

Yang sering terlupakan adalah bahwa setiap kebebasan datang dengan tanggung jawab. Boleh saja bebas berekspresi, bebas memilih gaya hidup, bebas menjalin hubungan tapi kalau kebebasan itu dijalani tanpa arah dan tanpa pertimbangan nilai, maka hasilnya bisa jadi bumerang. 

Banyak remaja dan mahasiswa yang akhirnya merasa kosong, kehilangan tujuan, bahkan menyesal setelah terlibat terlalu dalam dalam pergaulan bebas yang awalnya terlihat menyenangkan.

Di media sosial, gaya hidup bebas sering kali ditampilkan dengan sangat menarik. Senyum, pesta, kebersamaan, dan tawa. Tapi di balik layar, tak jarang ada hati yang luka, jiwa yang kosong, dan hidup yang mulai kehilangan makna. 

Ketika tubuh dipakai sebebas-bebasnya, saat prinsip hidup dikorbankan demi pengakuan sosial, maka pertanyaannya: apakah itu benar-benar kebebasan, atau hanya pelarian?

Pergaulan yang bebas tanpa nilai bukan hanya berisiko secara moral dan spiritual, tapi juga berdampak pada kesehatan mental dan masa depan. Banyak yang jadi kehilangan fokus belajar, kehilangan jati diri, bahkan terjebak dalam lingkaran depresi dan kecanduan.

Dan yang lebih menyedihkan, tidak sedikit dari mereka yang sebenarnya hanya ingin dianggap gaul atau diterima, tapi akhirnya malah kehilangan arah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun