Mohon tunggu...
Betrika Oktaresa
Betrika Oktaresa Mohon Tunggu... Administrasi - Full time husband & father. Part time auditor & editor. Half time gamer & football player

Full time husband & father. Part time auditor & editor. Half time gamer & football player

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Cintaku Indah di Bagansiapiapi

30 Juni 2018   11:40 Diperbarui: 1 Juli 2018   15:06 2287
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber ilustrasi: inthemidstofher.com

"Si mbak itu, eh si uni, Ga, ngeselin banget. Enggak ada simpati sama sekali sama gue, enggak keliatan antusias bantu gue." Keluh Nugraha saat kutanya tentang orang Dinas Pendidikan itu.

Aku tak bisa membayangkan betapa sakitnya kejadian yang menimpa Nug, kebahagiaan yang sangat dekat, di depan matanya, tiba-tiba runtuh begitu saja, tanpa alasan yang jelas. Ingin sekali aku membantu Nug untuk kembali bangkit, aku tidak ingin sahabatku ini jatuh ke dalam kepedihan hati yang berlarut-larut. Tiba-tiba aku terpikir, selama ini Nug jarang sekali keluar kos, Ia belum banyak tahu tentang kota Bagansiapiapi ini.

Beberapa kali ajakanku ditolak oleh Nug, hingga suatu saat ia akhirnya mau juga pergi jalan-jalan denganku. Sebelumnya aku sudah menceritakan kejadian yang menimpa Nug kepada May. May pun sangat setuju denganku bahwa Nug harus dibantu untuk bangkit. Kami berdua pun sepakat untuk mengajak Nug menikmati kota ini, kota yang belum banyak Ia jelajahi selama ini.

"May, kenalin, ini Nugraha, temen satu kos, satu kantor, sekaligus seperantauanku," kataku.

May menjabat tangan Nug,"Hai, salam kenal, aku May, kayaknya aku pernah liat kamu ya?"

"Iya, ya, aku juga ngerasa gitu, dimana ya?" Nug terlihat sedang mengingat-ingat,"Oh iya, di Gereja Santo Petrus bukan?"

"Iya bener, kita ketemu di gereja ya, wah enggak nyangka ya!"kata May antusias.

"Wah, seru juga ya, aku mau ngenalin, eh ternyata kalian udah pernah ketemu walaupun belum kenal, bagus deh, jadi lebih cepet akrabnya ya."

Setelah perkenalan itu, banyak hal yang berubah di antara kami bertiga. Nug jauh lebih tegar menghadapi kegagalan hubungannya, jauh lebih ceria. Tidak ada lagi komentar pedas yang keluar dari mulutnya baik soal berita pernikahan artis yang secara tidak sengaja kami tonton yang bisa membuatnya murung seketika maupun tentang beban kerja dan rekan kerja yang seringkali membuatnya uring-uringan. 

Aku pun mulai memahami, selama masa depresi Nug, semua hal berubah menjadi sangat sensitif. Karena penasaran, aku mencoba mencari tahu seperti apa orang dinas menyebalkan itu memperlakukan Nug, dan ternyata kondisinya tidak seperti yang Nug ceritakan menurut rekan kerja kami yang pergi bersama Nug ke dinas tersebut. Kekacauan pikiran Nug lah yang membuat seakan-akan hanya hal buruk yang menimpanya.

Setelah perkenalan itu juga, Nug dan May semakin dekat. Mereka berdua sering pergi ke gereja bersama-sama. Sedangkan antara aku dan May, kami menjadi jarang menghabiskan waktu berdua, karena kami lebih sering menghabiskan waktu bertiga, ada Nug di antara kami. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun