Mohon tunggu...
Berti Khajati
Berti Khajati Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Alumni IKIP Muhammadiyah Purworejo (1998) dan SPs UHAMKA Jakarta (2021) menulis puisi, cerpen, pentigraf, cerita anak dan artikel nonfiksi lainnya bersama berbagai komunitas literasi di dalam dan luar negeri, mengabdi sebagai Kepala Sekolah di SDN Samudrajaya 03 Tarumajaya - Kab. Bekasi. Mempunyai quote "Filternya ada di dalam jiwa."

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sepenggal Cerita di Selangkangan Sunda

28 April 2019   11:53 Diperbarui: 28 April 2019   12:04 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Seksinya selangkangan Sunda
menebar getar jiwa untuk memandangnya
jilatan ombaknya memanjakan rasa
seakan menikmati sabda pujangga
dengan getar cinta di dada

Liukan tubuhnya liar memanja
beraroma segara menggugah renjana
sapaan anginnya begitu mesra
membisikkan pesan para dewa
tentang indahnya purnama

Siapa mampu menembus misteri waktu
saat alam menisbikan segala ilmu
yang terpaku pada teori-teori semu
nyatanya kita tak punya waktu
asa pun tiba-tiba membeku

Adakah yang masih sempat berkisah
saat jilatan ombak menjelma air bah
meludahkan liurnya persis di wajah
garis pantai yang ramah tiba-tiba marah
seakan seorang ibu sedang memuntahkan tulah

Sepenggal rindu mengunggah kisah pilu
tentang jiwa yang harus pulang dengan lidah kelu
seluruh pembuluh seketika beku
segala cinta tersapu
tanpa alarm dan waktu tunggu

Malam yang berlalu lebih baik tanpa mimpi
jerit tangis terasa menyerpihkan desir hati
menyisakan nyeri tanpa tepi
dan saat matahari menyapa dini
sinarnya menampar mata hati

Guliran hari masih sama dengan kala itu
namun terasa lebih lama menautkan waktu
tiada lagi suasana syahdu
setiap detik membuahkan ngilu
menikam hati persis di ulu

Beragam kisah terunggah
memaparkan ribuan rasa resah
jiwa-jiwa berserasah
menimbun kesedihan dan keluh-kesah
melantunkan doa-doa sepenuh pasrah

Seksinya selangkangan Sunda
masih sama dengan hari-hari sebelumnya
namun kini terasa hampa
menyisakan nestapa
pada jiwa-jiwa yang dilarungnya

(Bekasi, 2018/12/30)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun