Mohon tunggu...
SUCI INDAH SARI
SUCI INDAH SARI Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya Suci Indah Sari berusia 19 tahun dan sekarang menjadi mahasiswa Semester 2 Universitas Tanjungpura Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, saya sejak kecil memiliki hobi berenang, saya juga pernah mengikuti lomba renang tingkat kabupaten yang mendapatkan juara 2.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Cerita Berbelanja di Pasar Tradisional

25 Maret 2024   08:28 Diperbarui: 25 Maret 2024   11:46 85
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pasar Tadisional Jeruju/Dok Pribadi

Pada suatu pagi yang cerah, di hari sabtu kemarin saya memutuskan untuk pergi belanja ke pasar tradisional yang ramai di Jeruju. Sejak kecil, saya selalu suka dengan kehidupan di pasar tradisional, saya selalu ikut ibu jika pergi kepasar di kampung halaman. 

Sebagai seorang pembeli biasa, saya dapat merasakan kebahagiaan sederhana dalam peran kecil saya untuk membantu perekonomian negara. Mengapa saya lebih memilih untuk pergi ke pasar tradisional dibandingkan pergi ke minimarket seperti (hypermart, indomaret, alfamart, dan lain-lain), yang mana harga di pasar tradisional tentu lebih murah dibanding minimarket.

Ketika memasuki pasar, saya disambut dengan berbagai aroma yang segar dari berbagi jenis sayuran, buah-buahan, rempah-rempah, dan lain-lain. Langkah demi langkah saya melihat para pedagang dengat semangat menawarkan barang dagangan mereka. 

Dengan senyum yang ceria, saya mulai berjalan menelusuri setiap lorong yang ada di pasar tersebut dan memperhatikan berbagai macam barang dagangan yang sangat menggoda.

Di sudut pasar, saya berhenti di depan toko sembako dan memilih beberapa kerupuk, ada kerupuk udang, kerupuk ikan, dan kerupuk ubi yang mana itu pesanan ibu saya untuk dibawa pulang ke kampung halaman. 

Saya juga membeli bumbu-bumbu dari penjual rempah yang memiliki berbagai macam rempah-rempah dengan kualitas terbaik dan membeli sayuran segar dari petani lokal yang menawarkan hasil panen mereka. 

Tiba di sebelahnya, terdengar suara riang dari penjual ayam potong yang sedang mencoba menarik perhatian pembeli. Saya menghampiri tempat tersebut untuk memilih beberapa ayam potong yang segar untuk dimasak saat berbuka puasa dan sahur. 

Dalam setiap transaksi yang kulakukan, saya menyadari bahwa peran kecil saya sebagai pembeli memiliki dampak yang lebih besar. Dengan setiap pembelian yang saya lakukan, tidak hanya memberikan dukungan kepada para pedagang lokal.

Setelah selesai berbelanja, saya pulang dengan kantong yang penuh barang-barang segar dan berkualitas. Meskipun saya hanya seorang pembeli kecil di pasar tradisional, tetapi saya merasa puas dan bangga karena telah berkontribusi dalam mendukung perekonomian lokal dan membantu para pedagang untuk tetap bertahan dan menghidupi keluarga mereka. 

Saya yakin bahwa setiap langkah kecil yang kita ambil, kita dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi negara kita, satu transaksi pasar tradisional pada satu waktu. Saya sangat bersyukur bisa menjadi bagian dari perjalanan ini, memberikan dukungan kepada para pedagang lokal, dan turut serta dalam membangun kehidupan yang lebih baik untuk semua orang.

Membeli ayam potong/Dok Pribadi
Membeli ayam potong/Dok Pribadi

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun