Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

APBN Hadir Melalui Program 3 Juta Rumah Layak Untuk Rakyat

29 Agustus 2025   10:00 Diperbarui: 28 Agustus 2025   09:56 120
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi rumah subsidi. (Dok. BP Tapera via www.kompas.com)

Program ini tidak hanya menjawab kebutuhan dasar perumahan. Ia membawa dampak luas bagi perekonomian. Setiap rumah yang dibangun berarti tenaga kerja konstruksi terserap, industri bahan bangunan lokal bergerak, dan ekonomi daerah ikut berdenyut.

Bagi masyarakat, rumah layak berarti kualitas hidup yang lebih baik. Anak-anak bisa belajar dengan tenang, orang tua lebih sehat karena tinggal di lingkungan dengan sanitasi memadai, dan keluarga memiliki modal sosial untuk keluar dari lingkaran kemiskinan. Hunian layak, dengan demikian, adalah investasi jangka panjang bagi pembangunan manusia Indonesia.

Tantangan dan Jalan Panjang

Meski dukungan APBN cukup signifikan, tantangan tetap besar. Backlog perumahan yang menahun memerlukan strategi berlapis: pembiayaan inovatif, efisiensi birokrasi perizinan, serta dukungan pemerintah daerah dalam penyediaan lahan dan infrastruktur dasar. Tanpa sinergi pusat dan daerah, target 3 juta rumah akan sulit tercapai tepat waktu.

Selain itu, pemerintah perlu memastikan pembangunan rumah layak tidak hanya berfokus pada jumlah, tetapi juga kualitas, keberlanjutan lingkungan, dan keterjangkauan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

Rumah untuk Keadilan Sosial

Program 3 juta rumah adalah manifestasi nyata kehadiran negara dalam mewujudkan sila kelima Pancasila: Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia. Melalui APBN, negara tidak hanya menggelontorkan dana, tetapi juga mengarahkan kebijakan, menggerakkan mitra swasta, dan mengundang kolaborasi internasional demi satu tujuan: agar setiap keluarga Indonesia dapat memiliki hunian yang layak dan bermartabat.

Setiap rumah yang berdiri adalah simbol bahwa pembangunan tidak meninggalkan rakyat kecil. Bila rumah adalah tiang peradaban, maka keberhasilan program ini akan menjadi warisan penting yang membekas dalam perjalanan bangsa menuju Indonesia yang lebih adil dan sejahtera.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun