Mohon tunggu...
Benny Eko Supriyanto
Benny Eko Supriyanto Mohon Tunggu... Aparatur Sipil Negara (ASN)

Hobby: Menulis, Traveller, Data Analitics, Perencana Keuangan, Konsultasi Tentang Keuangan Negara, dan Quality Time With Family

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Menu Sehat, Anak Selamat: Mendesak, Peran Penuh BPOM dalam Program Makan Bergizi Gratis

21 Mei 2025   09:05 Diperbarui: 20 Mei 2025   18:16 136
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: Pastikan makanan gratis untuk anak bukan hanya bergizi, tapi juga aman dan diawasi sejak awal (foto by https://www.bgn.go.id)

Anak-Anak Bukan Objek Eksperimen

Tidak ada toleransi untuk kesalahan dalam program MBG. Yang menjadi penerima manfaat adalah anak-anak Indonesia, generasi penerus yang belum bisa memilih atau menolak makanan yang diberikan negara. Mereka tidak boleh menjadi korban dari sistem yang tergesa-gesa, lalai, atau tidak terkoordinasi.

Oleh karena itu, setiap elemen dari program MBG harus diletakkan dalam kerangka perlindungan anak. Ketika negara menyajikan makanan kepada anak-anak, yang disajikan bukan hanya karbohidrat, protein, dan vitamin, tetapi juga tanggung jawab, integritas, dan komitmen terhadap masa depan bangsa.

BPOM dengan kapasitas ilmiah, laboratorium, serta jaringan pengawasan di seluruh daerah memiliki peran vital dalam memastikan setiap makanan yang sampai ke piring anak adalah makanan yang aman, bersih, dan layak konsumsi. Bila peran ini dimaksimalkan, maka bukan hanya keracunan massal yang bisa dicegah, tetapi juga berbagai penyakit menular, resistensi antibiotik, dan paparan bahan kimia berbahaya dalam jangka panjang.

Menu Sehat Adalah Hak Anak, Bukan Hadiah

Program MBG adalah harapan. Namun, harapan hanya bisa tumbuh di atas fondasi yang kokoh: tata kelola yang baik, pengawasan yang kuat, dan kolaborasi yang tulus antar lembaga. Pelibatan BPOM secara penuh bukan semata strategi, melainkan keniscayaan moral dan teknokratis.

Jika pemerintah ingin meninggalkan warisan yang akan dikenang anak-anak Indonesia di masa depan, maka warisan itu harus dimulai dari keputusan-keputusan bijak hari ini---termasuk keputusan untuk menjadikan keamanan pangan sebagai pilar utama dalam program makan bergizi gratis.

Sebab, tidak ada makan bergizi tanpa makanan yang aman. Dan tidak ada masa depan bangsa tanpa perlindungan anak sejak hari ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun