Banyak keluarga masih harus mengencangkan ikat pinggang. Banyak orang tua yang cemas anaknya tak bisa sekolah tinggi. Banyak pekerja yang bekerja dari pagi sampai malam, tapi upahnya belum cukup untuk menabung, apalagi membeli rumah.
Kita perlu jujur bahwa belum semua merasakan buah dari pembangunan. Dan karena itulah, kebangkitan yang kita maksud haruslah kebangkitan yang adil. Yang menyentuh hati dan menyentuh tanah---bukan sekadar teori di balik meja rapat.
Apa yang Harus Kita Lakukan?
Kalau kita ingin Indonesia benar-benar kuat, maka kita tidak bisa berdiri sendiri-sendiri. Kita harus mulai dari hal paling dasar: mengakui bahwa kita butuh satu sama lain. Bahwa negara butuh rakyat yang kritis, dan rakyat butuh negara yang hadir. Bahwa pengusaha butuh buruh yang sejahtera, dan buruh butuh pekerjaan yang bermartabat. Bahwa desa dan kota harus saling menopang, bukan saling meninggalkan.
Ada tiga hal penting yang harus kita perkuat bersama:
Kebijakan pemerintah harus sampai ke mereka yang paling lemah. Tidak boleh ada anak yang gagal sekolah hanya karena tak punya seragam. Tidak boleh ada ibu melahirkan tanpa bantuan medis. Keadilan sosial bukan utopia, tapi kerja harian yang butuh ketulusan dan keberpihakan.
2. Kemandirian Ekonomi
Kita harus berhenti menjadi bangsa yang hanya mengekspor bahan mentah. Kita harus berani mengolah, menciptakan, dan menambahkan nilai. Kita perlu dukung petani, nelayan, dan pelaku UMKM agar bisa bersaing, bukan hanya bertahan. Negara harus memberi ruang dan perlindungan, bukan sekadar imbauan.
3. Kepercayaan kepada Generasi Muda
Anak muda hari ini tidak ingin dimanja. Mereka ingin didengar, diberi peran, dan dipercaya. Mereka punya ide, energi, dan keberanian. Yang mereka butuhkan adalah peluang. Jangan matikan semangat mereka dengan sistem yang usang atau politik yang sempit. Libatkan mereka sejak awal dalam menyusun masa depan.