Tekanan dari Ekonomi Global
Faktor eksternal juga ikut berperan. Perlambatan ekonomi China sebagai mitra dagang utama Indonesia membuat permintaan produk ekspor menurun. Ditambah dengan ketegangan geopolitik dan perang dagang, permintaan global melemah, membuat produksi dalam negeri ikut terhambat.
Akibatnya? Banyak perusahaan yang memilih efisiensi besar-besaran, termasuk dengan melakukan PHK.
Harapan di Tengah Krisis
Meski badai PHK terus berlanjut, ada sedikit kabar baik. Data dari Sistem Informasi Industri Nasional (SIINas) Kemenperin mencatat bahwa sepanjang 2024, industri manufaktur masih mampu menyerap 1,08 juta tenaga kerja baru, jauh lebih besar dari jumlah pekerja yang terkena PHK.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyatakan bahwa pemerintah terus berupaya menjaga sektor industri tetap bertahan, meskipun dihadapkan pada berbagai tantangan.
Lalu, Apa Solusinya?
Untuk keluar dari krisis ini, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
Meningkatkan daya beli masyarakat dengan kebijakan ekonomi yang mendukung konsumsi
Mengontrol impor agar industri lokal tetap bisa bersaing
Mendorong ekspor dan investasi untuk membuka peluang pasar baru
Gelombang PHK dan penutupan pabrik di awal 2025 ini memang menjadi alarm bagi perekonomian Indonesia. Namun, dengan kebijakan yang tepat, masih ada harapan untuk industri bangkit kembali.
Apakah Indonesia siap menghadapi tantangan ini? Hanya waktu yang bisa menjawabnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI