Mohon tunggu...
Benito Sinaga
Benito Sinaga Mohon Tunggu... Petani, pemburu, dan peramu

Marhaenism - IKA GMNI. Memento politicam etiam artem complexam aequilibrii inter ideales et studia esse. Abangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Raven Putih di Ambang Perang (Bab I, Bagian VI)

21 Juni 2025   20:30 Diperbarui: 21 Juni 2025   20:15 81
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tidak ada yang menjawab. Tidak perlu.

Dunia membaca ancaman itu dalam diam yang lebih tua dari protokol manapun.

*****☆*****

Pagi berikutnya di Istanbul, kamar hotel mereka terletak di lantai empat sebuah bangunan art deco yang setengah terlupakan oleh industri pariwisata dan terlalu diam untuk menarik perhatian intelijen lokal. Bukan hotel rekanan CIA, bukan pula tempat wisatawan menginap. Hanya nama tua dan resepsionis yang tak banyak tanya.

Setelah malam yang panjang di bawah tanah, Lena meminta waktu untuk “melihat langit.” Ethan tak bertanya lebih jauh. Ia tahu saat seperti itu bukan untuk penjelasan, tapi untuk pernapasan.

Kini ia duduk membisu di tepi meja kayu lapuk, mengamati amplop kosong yang terbaring seperti kulit ular yang ditinggalkan—tak lagi punya fungsi, tapi menjadi bukti bahwa sesuatu telah berganti wujud.

Lena berdiri di balkon, menatap camar-camar yang memutar di atas selat Bosphorus. Udara pagi membawa jejak dingin garam dan sesuatu yang lebih tipis dari kesedihan—kesadaran samar bahwa dunia tak sedang diam, hanya sedang menahan napas.

Balkon yang menghadap selat Bosphorus (Sumber: ai 2025 edited)
Balkon yang menghadap selat Bosphorus (Sumber: ai 2025 edited)

Langkah selanjutnya masih buram—seperti bayang-bayang yang belum berani mengambil bentuk.

Namun satu hal telah menampakkan dirinya, setegas detak pertama dari jantung kebenaran:

Zohreh telah mulai berbicara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun