Mohon tunggu...
Benito Sinaga
Benito Sinaga Mohon Tunggu... Petani, pemburu, dan peramu

Marhaenism - IKA GMNI. Memento politicam etiam artem complexam aequilibrii inter ideales et studia esse. Abangan.

Selanjutnya

Tutup

Cerbung

Raven Putih di Ambang Perang (Bab I, Bagian III-IV)

19 Juni 2025   07:00 Diperbarui: 20 Juni 2025   15:37 213
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Somewhere in Tehran (Sumber: Grok 2025)

“Apa?”

“Ketakutan selalu datang lebih dulu. Senjata hanyalah gema.”

Lena mengangguk. “Dan Zohreh adalah gema yang dirancang untuk tiba sebelum suara.”

Mereka bertukar pandang, lalu secara serempak membuka laptop masing-masing. Lena mengetik algoritma pelacakan isotop, Ethan membuka koneksi ke jaringan HUMINT.

Satu nama muncul dari riwayat lama:

Farid Halawi – mantan kurir Iran, kini menetap di Istanbul, terlibat dalam perdagangan logam radioaktif, memiliki relasi lama dengan Elias Nagi.

“Jika kita ingin menangkap bayangan Zohreh,” kata Ethan, “kita harus mengikuti burung raven putih itu ke Timur.”

Lena mengangguk. “Kita ke Istanbul!”

*****☆*****

Di Teheran, Hamza Al-Ansari berdiri di depan dinding yang dipenuhi peta dan skema teknis. Di tengahnya tergantung sebuah gambar tua—potret almarhum ilmuwan muda dengan senyum malu-malu. Al-Ansari menyentuh bingkai foto itu dengan jari gemetar.

Somewhere in Tehran (Sumber: Grok 2025)
Somewhere in Tehran (Sumber: Grok 2025)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerbung Selengkapnya
Lihat Cerbung Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun