Mohon tunggu...
Swarna
Swarna Mohon Tunggu... Lainnya - mengetik 😊

🌾Mantra Terindah🌿

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Kuingin Merajut Hujan Bersamamu

12 Februari 2020   17:36 Diperbarui: 12 Februari 2020   19:16 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Aku mengetuk  pintumu
Hujan telah membasahi ujung gaunku
Gigil mulai kurasa
Tak jua terdengar sahutanmu

Sekali lagi kusebut namamu
Agar segera kaubuka pintu untukku
Mungkin secangkir kopi mampu menghangatkan tubuhku
Atau bahu kekarmu, untuk sandaran kepalaku

Angin memainkan rambutku, dingin menyapa
Mungkinkah aku akan tetap di luar, hingga gulita menyergap?
Tak kaudengarkah suaraku?
Cahaya lilin dalam rumahmu begitu redup, seredup hatiku menanti kau membuka pintu.

Kau ada di mana?

Lihatlah,  rinai hujan telah menyapu seluruh kegelisahan, menemani tangisan-tangisan
Bukalah pintu kita nikmati kehangatan bersama, merajut cerita hujan yang tertunda

Teras Hujan,  12.02.2020
swarna hati az

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun