Mohon tunggu...
Beni Guntarman
Beni Guntarman Mohon Tunggu... Swasta -

Sekedar belajar membuka mata, hati, dan pikiran tentang apa yang terjadi di sekitar.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Artikel Utama

Ode bagi Sepatu Tua

1 Januari 2016   16:49 Diperbarui: 2 Januari 2016   02:38 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

sepatuku
tampak tua dan kusam
menempel padanya lumpur
dan debu-debu kemarau
sisa-sisa perjalananku
di segala sisinya

tapaknya telah menipis
menanggung derita jarak
yang kujejak yang kutempuh
bergesek dengan kerasnya aspal
berbenturan dengan tajamnya bebatu
memikul beban tubuhku
memikul beban di kepalaku
di setiap langkahku

tak pernah kutanyakan kepadamu
seberapa lelahnya engkau menemaniku
mengikuti setiap langkahku
menempuh perjalanan yang jauh
perjalanan yang belum tahu kapan berakhir

kakiku selalu mencarimu
saat hendak menjemput hari
hingga petang datang memburu
dan menebar tabir gelapnya
lalu kulepas engkau
kuletakan di sudut ruang
kuletakan di luar hati
tanpa menolehmu
tanpa mengucapkan terima kasih
atas pengorbananmu hari ini
atas kesetianmu
melindungiku dari duri-duri
dari bebatu tajam
dari kotoran, lumpur, dan debu

kesetiaanmu yang tak berbatas
dengannya hari-hariku bangkit
menatap langit
menapak di bumi
menapak jalan berliku dan terjal
mengukur jarak
menghitung waktu
menguras peluh
merasakan panasnya matahari
membakar langkahku!

******

Batam, 2016.
 

Ilustrasi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun