Ku tiba di kotamu ketika langit bersih
Cahaya mentari yang bertelau-telau di balik pohon bambu
Mengabarkan hangatnya kerinduan dalam nyanyian daun bambu
Karena semilir
Â
Tak banyak yang berubah
Walau rasa telah lama usai
Sekian tahun hanyalah rentangan panjang
Bersama cerita-cerita indah tentang keelokan kotamu
Angin yang berembus sepoi
Bunga-bunga yang mekar mewangi
Jalan setapak pada penurunan
Menuju saung-saung bambu ditepi danau mungil
Masih seperti dulu
Â
Dan ketika senja berlabuh
Gerimis merenyai menjemput kelam
Cerita tentangmu mengatup
Menggiring irama langkah menuju perbatasan
Â
Dalam gigil kotamu
Cahaya malam telah menampakkan separuh wajahnya
Kerinduan itu pun ku lipat kembali
Ku titip pada desir semilir di ayunan daun-daun bambuÂ