Mohon tunggu...
Bella Nabilla
Bella Nabilla Mohon Tunggu... Penulis - Selebgram dan Influencer

Endorse/Paid Promote/Business Inquiries Contact ➡️ @bn929037 (ID Line)

Selanjutnya

Tutup

Book

Antara Aku Dia Dan Temannya Karya Bella Nabilla

18 September 2022   10:30 Diperbarui: 21 Juni 2023   14:59 1455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Denis : gue tidak serius

Iyam : parah lo

Denis : tidak penting

Ternyata sebelum kakak Iyam WA kakak Denis sudah ada yang fotoin kita berdua lagi makan empek - empek di kantin lalu di kirim ke kakak Denis.

Lalu kakak Denis mematikan telponnya kakak Iyam dan Bella saat itu tertawa - tawa lucu ya kakak Denis, lalu cerita sama seperti cerita yang lainnya tentang kakak Denis lalu Bella jelasin sama kakak Iyam Bella tidak tahu dan tidak mengerti dengan sikap kakak Denis, kata kakak Iyam, kakak Denis sering kasih kode - kode ke Bella, tapi Bella nya tidak peka jujur Bella memang tidak ngerti dan tidak tahu suatu saat nanti Bella akan ceritakan semua kejadiannya, tapi Bella tidak tahu cara menjelaskannya ??? gimana dan kapan nanti dech Bella jelasin semuanya ke kakak Denis biar tidak ada salah faham.

Begitulah setiap pergi ke kampus Jakarta ada saja yang Bella dengar tentang kakak Denis sebab saat Bella pacaran sama Anton dia tidak pernah menceritakan kegalauan kakak Denis.

Pernah juga dosen cerita waktu dia ngajar kelas IT di Jakarta ada salah satu temennya kakak Denis bertanya pada Denis dia bilang ke Denis, Denis Bella tidak pernah ke Jakarta ya lalu dengan nada marah Denis bilang ngapain lo nanya - nanya Bella dosen itu sempat kaget mendengar ucapan Denis sampai dosen itu berkata ada ya cowok segitunya sama Bella.

Cuaca saat itu begitu mendung tapi bukan berarti akan turun hujan karena saat ini sudah datang musim kemarau yang jelas tidak semendung hati ku saat ini perkataan'ku membuat anak - anak UKM tertawa terbahak - bahak mendengar ucapanku salah satu dari mereka berkata lebih baik kita ajak Bella jalan - jalan di sekitar sini biar Bella tidak ngaco omongannya sekalian kita hibur Bella yang lagi galau hatinya tak menentu seketika juga yang lainnya setuju bagaimana kita jalan saja ke ke pasar ASEMKA dekat kampus lalu mereka bilang Bella pasar ini tempat nongkrongnya kakak Denis dia sering banget nongkrong di sini lalu aku jawab sama cewek - ceweknya gitu di ajak muter muter kesini cie - cie Bella cemburu ya kita semua pada ketawa - ketawa sepanjang jalan itu kita jadi gosip'in kakak Denis aku jadi semakin tahu ternyata tempat ini adalah tempat favoritnya kakak Denis dan saat itu juga aku berharap bisa ketemu kakak Denis di pasar itu tapi kenyataan sampai sore hari tidak ku lihat batang hidungnya di sini mungkin dia lagi tidak nongkrong saat ini.

Mungkin dia lagi jalan - jalan sama ceweknya entah kemana yang jelas satu harian aku di kampus Jakarta tidak ketemu dia entah kenapa aku selalu berharap bisa melihat atau bertemu dia padahal aku sadar aku tidak boleh bersikap seperti itu karena tidak baik untuk ku dan tidak boleh juga karena kakak Denis sudah punya pacar takut salah faham takut dia bertengkar lamunanku di kagetkan oleh salah satu anak UKM yang menarik tangan ku dan berkata jangan ngelamun nanti juga suatu saat ketemu seakan - akan dia tahu apa yang aku pikirkan saat itu aku hanya tersenyum - senyum.

Karena ke ingin tahuan'ku sama kakak Denis kuat sekali aku sampai tahu makanan kesukaan warna yang dia suka kegemarannya hobinya sampai sifatnya seperti apa aku tahu semua kalau kakak Denis marah - marah sama Bella di chat Bella balik marah juga sama dia itu hanyalah di chat - chatan saja, tapi andaikan di dunia nyata kalau kakak Denis marah - marah sebaiknya Bella akan diam saja sampai kakak Denis puas marahin Bella tapi setelah dia diam baru Bella akan berkata sudah marahnya ???

Lalu akan Bella jelaskan dari awal permasalahannya itu yang akan Bella lakukan jika yang satu marah yang satunya harus diam menahan diri jika memang di antara kita ada yang salah kita harus meminta maaf kenapa aku harus melamun dan berkhayal sejauh itu.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun