Mohon tunggu...
Fransisca Dafrosa
Fransisca Dafrosa Mohon Tunggu... Pendidik, Penulis, dan Penggerak Literasi

Guru, penulis dan penggerak literasi yang percaya menulis adalah jejak sejarah diri sekaligus warisan nilai bagi generasi muda.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Ngamar Sendiri di Hotel: Dosa atau Hak Ibu untuk Waras?

11 Oktober 2025   08:00 Diperbarui: 11 Oktober 2025   09:13 299
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kadang, cara terbaik mencintai keluarga adalah dengan memulihkan diri sendiri. Sumber: Dokpri - Gen AI

“Ibu yang terus menolak istirahat, sebenarnya sedang menabung kelelahan untuk besok.”

Kalimat itu menamparku. Aku pernah marah hanya karena tumpahan susu. Aku pernah menangis karena suara tangisan anak keduaku terdengar seperti gema yang tak berhenti. Saat itu aku sadar: aku butuh menepi, bukan kabur.

Healing bukan berarti menjauh dari anak, tapi mendekat pada kesadaran bahwa aku manusia bukan mesin kasih. Sebab kalau ibu tidak sehat, bagaimana bisa memberi cinta dengan utuh?

Pulang dengan Versi Diri yang Lebih Tenang

Keesokan paginya aku bangun tanpa alarm, tanpa tangisan, tanpa buru-buru. Kupesan kopi, kubuka gorden kamar. Matahari masuk lembut. Rasanya seperti hidup pelan-pelan lagi setelah sekian lama berlari tanpa arah.

Saat aku pulang, anak-anak langsung memelukku. Suami tersenyum, “Tidurnya cukup?” 
Dan untuk pertama kalinya setelah sekian lama, aku menjawab,

“Cukup. Aku siap lagi.”

Malamnya aku menulis di catatan ponsel:

“Ternyata tidak ada yang salah dari mencari jeda. Karena ibu yang waras adalah hadiah terbaik bagi anak-anaknya.”

Mungkin bagi sebagian orang, ngamar sendirian di hotel terdengar seperti pelarian. Tapi bagi banyak ibu, itu adalah cara paling sederhana untuk selamat dari tekanan yang tak terlihat. Kita, para ibu, sering lupa bahwa cinta juga butuh tenaga. Dan tenaga itu hanya bisa lahir dari tubuh yang beristirahat, dari hati yang diberi ruang untuk sunyi.

Jadi, jika suatu hari kamu ingin healing, jangan buru-buru merasa bersalah. Kamu bukan ibu yang egois. Kamu hanya manusia yang ingin tetap utuh agar bisa terus mencintai dengan sadar.

 Untuk menjadi ibu yang baik, kadang kita perlu berhenti sejenak agar bisa kembali penuh.
Lalu, kapan terakhir kali kamu memberi ruang untuk dirimu sendiri?

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun