Pesan dari Sebuah Kotak Makan.
Pada akhirnya, kotak nasi yang dikirim lewat aplikasi itu bukan sekadar isi perut. Ia adalah simbol. Simbol bahwa di era digital, solidaritas bisa melintasi batas negara, menembus layar ponsel, dan hadir dalam bentuk yang tak terduga.
Namun lebih dari itu, kotak nasi itu adalah cermin. Cermin bagi kita semua untuk bertanya: apakah kita rela terus menikmati layanan cepat dan murah di atas penderitaan mereka yang mengantarkan?
Para pengemudi ojol telah berbicara. Warga Asia Tenggara telah bersolidaritas. Kini, bola ada di tangan pemerintah dan perusahaan. Mereka bisa terus menutup mata, atau mereka bisa mulai mendengar.
Sebab jika tidak, jeritan dari jalanan akan terus bergema. Dan solidaritas dari luar negeri hanyalah awal dari perlawanan yang lebih besar.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI