Mohon tunggu...
Bayu Alamsah
Bayu Alamsah Mohon Tunggu... Penulis - Terus Berkarya

Aku selambar daun terakhir, Mencoba bertahan diranting yang membenci angin. ••••••••••••• Aktif Organisasi Sosial dan Pelukis Senjiwanya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Duka Bahagia 2023 yang Kelam

31 Desember 2023   00:58 Diperbarui: 31 Desember 2023   01:03 105
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.


Di tahun 2023 yang kelam ini
Duka bahagia menari dalam kelamnya malam
Menghiasi langit dengan awan kelabu
Bertaut dengan tangis dan senyuman palsu

Di balik setiap duka yang mencekam
Ada kilauan harapan yang tak pernah padam
Hati yang teriris oleh luka yang mendalam
Duka bahagia membawa kita pada pencerahan

Namun dalam kekelaman yang menyelimuti
Ada kehidupan yang tak mau menghenti
Meski pilu dan sulit terkadang menyiksa
Duka bahagia mengajarkan kita tentang kehidupan

Setiap detik yang terlewati begitu berharga
Mengajarkan kita tentang ketabahan dan keikhlasan
Dalam duka bahagia terukir kisah bermakna
Saat kita belajar tentang arti sejati dari kehidupan

Meski kelam dan pekat suasana tahun ini
Kita bangkit dengan tekad yang tak tergoyahkan
Bersama-sama menumpahkan air mata dan tersenyum
Duka bahagia mengajarkan kita untuk selalu kuat

Tidak ada kebahagiaan tanpa duka yang melekat
Keduanya terikat dalam ikatan yang abadi
Seiring waktu berlalu, kita tumbuh dan memahami
Bahwa duka bahagia adalah pelajaran yang tak ternilai

Mungkin tahun yang kelam ini terasa berat
Namun dalam setiap langkah, kita berdamai
Dalam duka bahagia, kita menemukan keseimbangan
Dan mempersiapkan diri untuk tahun-tahun yang akan datang

Di tahun yang kelam, kita temukan keajaiban
Di balik duka bahagia, ada kekuatan tak terduga
Mari kita jalin ikatan persahabatan yang erat
Merangkul satu sama lain dalam cahaya kebahagiaan

Duka bahagia 2023 yang kelam
Akan menjadi kisah yang tak pernah pudar
Membingkai perjalanan hidup dengan makna
Mengajar kita tentang hidup yang sebenarnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun