Panjang Kuku  ? Belum pernah denger istilahnya. Kalau Panjang Tangan memang iya, dan artinya bukan meraih rejeki tapi  mengambil rejeki orang lain alias maling.
Trus, apa hubungannya antara sukses meraih rejeki dengan memanjangkan kuku jari kelingking?  Jari kelingking yang dimaksud adalah jari kelingking tangan  kanan.
Saya pernah mempraktekan teori ini pada pekerjaan sehari hari.  Kesibukan pekerjaan saya pada waktu itu adalah berjualan produk ke cafe, restaurant dan hotel hotel yang ada di Pulau Dewata .  Suatu saat saya mendengar dari seorang teman saya, bahwa garis tangan  sangat berpengaruh dengan garis hidup seseorang. Setelah mendengar 'ilmu' tersebut, saya tergelitik untuk mulai mengadopsinya untuk tujuan jualan saya.  Bahkan menularkan-nya pada rekan rekan dan klien klien yang sering saya kunjungi pada saat berjualan.
Suatu saat, saya bertemu dengan si A. Seorang manajer sebuah Cafe terkemuka di Bali.  Lama saya ngobrol panjang lebar mengenai produk dan yang lain, dan pada akhirnya sampai ke 'ilmu' yang baru saya pelajari itu. " Bro, percaya gak? Panjangnya kuku jari tangan, terutama di jari kelingking elo gede pengaruhnya ke rejeki ! " , kata saya. Saya jelaskan ke dia, bahwa panjangnya  jari kelingking kanan, harus lebih panjang daripada  buku jari teratas pada jari manis kanan. Dia mengamati jari kelingkingnya, dan dia mengamati jari manis pada tangan kanannya. " Gak mungkin lah. Mana ada jari kelingking lebih panjang dari pada buku jari teratas di jari manis? ", tanya dia heran. Dia melihat bahwa buku jari pada jari manisnya tentunya lebih tinggi dari jari kelingkingnya.
" Ada caranya. Caranya ya memanjangkan kuku jari kelingking supaya jadi lebih tinggi dari buku jari teratas di jari manis . Dan ini, akan berpengaruh banyak dengan kesuksesanmu meraih rejeki, " ujar saya. Tentunya hal ini disambut dengan tertawa oleh dia dengan rasa tidak percaya. Hal ini saya 'sampaikan' setiap saat bertemu dengan rekan rekan atau klien yang lain. Dengan B, C, atau D. Â Teori saya masih selalu dijawab dengan rasa tidak percaya.
Beberapa waktu berselang. Orderan produk saya bertambah banyak. Semakin ramai datangnya pesanan, yang tentu saja membuat saya  bersyukur dan senang.  Terutama pada tempat tempat dimana saya menyampaikan teori "Kuku Jari Kelingking " saya itu tadi.  Dan anehnya lagi , pada saat pertemuan ke sekian dengan A, B, C atau D, saya perhatikan bahwa mereka telah memanjangkan kuku jari kelingking kanannya !  Teori tersebut berhasil ? Apa korelasinya antara kuku jari kelingking dan rejeki?
Tentunya tidak ada sama sekali.
Teori tersebut hanya teori asal asalan yang saya dengungkan, setelah mendengar sedikit penjelasan  ilmu garis tangan tersebut. Nampaknya korelasinya lebih kepada kata "sukses" atau " rejeki ". Dan juga kecenderungan kita yang masih banyak percaya pada sugesti.  Saat orang mendengar kata kata itu,  pada awalnya mereka mencemohnya, dan ikut tertawa, karena cara penyampaian saya juga dengan konteks bercanda.  Dan pada akhirnya, kebanyakan  dari mereka  mencobanya.  Kalau ada cara gampang untuk meraih rejeki kenapa gak dicoba? Toh kalau tidak berhasil juga gak ada salahnya, mungkin itu pikiran dalam benak mereka. Lalu, apa hubungannya dengan penjualan saya yang semakin baik pada saat itu?
Selain produk yang baik , persepsi akan produk itu sendiri, itulah yang saya jual.  Tapi sebelum  bisa menjual persepsi produk tersebut,  penjual harus bisa 'menjual' dirinya sendiri pada si (calon) pembeli. Semakin baik hubungan kepercayaan di bangun antara 'penjual' dan 'pembeli', akan menumbuhkan efek positif yang berkepanjangan. Walaupun mungkin produk anda mungkin tidak bisa diterima secepatnya, minimal hubungan baik atau silaturahmi akan terus terjaga. Dan pada saat mereka memerlukannya, nama anda dan produk tersebutlah yang akan di ingat oleh mereka.
Lalu apa kuncinya sukses meraih rejeki ? Ya menurut saya tetap cara yang  cenderung old school : Berpikiran positif,  selalu bersyukur, jujur, kerja keras , pandai melihat situasi pasar ( dalam konotasi positif )  dan tentunya tetap berdoa.  Kita tetap tidak boleh lupa diri atau sombong bahwa menganggap semua kesuksesan itu dapat diraih hanya karena usaha kita semata. Tuhan, berperan sangat besar pada diri kita.  Dan jangan lupa untuk selalu beramal.
Kuku jari kelingking? Ya dipotong aja yang rapi.. supaya tangan tetap bersih.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI