Mohon tunggu...
Tiyang polos
Tiyang polos Mohon Tunggu... Jagain warung

Ingin berpetualang baru dan mencari saudara baru sekaligus merangkai kata demi kata menjadi sebaris kalimat yang tidak begitu berguna

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Panggung yang mengubur

8 Juni 2025   03:04 Diperbarui: 8 Juni 2025   03:04 68
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sungapto dengan seragam dinas kebanggaannya keluar dari ruangannya tak lupa peci hitam hadiah dari penasehat spiritualnya agar terlihat lebih berwibawa dimata orang-orang. 

45 menit kemudian Sungapto tiba di tempat tujuan.

"assalamualaikum pak selamat datang di tempat kami" ucap kepala yayasan sambil menggenggam erat tangan pak Sungapto 

"mari pak silahkan duduk" 

Panitia menyambut dengan penuh keramahan yang tulus kedatangan Pak Sungapto dan rombongan.

"tolong panggilin pak ketua yayasan ke sini saya pingin ngobrol empat mata" pinta pak Sungapto pada ajudannya

Tak lama kemudian ketua yayasan dan pak Sungapto ngobrol di ruang tertutup.

"besok kan sebentar lagi pemilihan Bupati, mohon bantuan pak ketua untuk mengoordinir warga di sini untuk memilih saya"

"ini ada sedikit uang jajan buat pak ketua, jikalau nanti saya menang dalam pemilihan, saya kasih bonus, jangan khawatir" ucap Sungapto sambil menyalakan cerutunya

"iy pak siap akan saya bantu semaksimal mungkin" jawab pak ketua 

*****

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun