Mohon tunggu...
Yieen Banne
Yieen Banne Mohon Tunggu... Mahasiswa Pascasarjana UNDIKSAH Pendidikan IPA_Guru SMP Negeri 2 Ayamaru

Mendaki dialam yang asri

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Idealisme dan Implikasinya dalam Pendidikan: Menemukan Kebenaran dan Krakter dalam Proses Belajar

9 Oktober 2025   16:37 Diperbarui: 9 Oktober 2025   16:37 15
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Beberapa prinsip idealisme yang diaplikasikan dalam pendidikan meliputi:

  1. Pendidikan sebagai Pengembangan Jiwa dan Akal Budi
    Pendidikan harus mampu menumbuhkan kesadaran siswa akan kebenaran dan nilai-nilai moral. Proses belajar diarahkan untuk mengasah kemampuan berpikir kritis, reflektif, dan mendalam.
  2. Kebenaran Bersifat Absolut dan Universal
    Idealisme mengajarkan bahwa kebenaran tidak berubah-ubah dan dapat ditemukan melalui pemikiran filosofis dan refleksi mendalam.
  3. Guru sebagai Fasilitator
    Peran guru bukan hanya sebagai penyampai informasi, melainkan sebagai pembimbing yang membantu siswa menemukan ide-ide kebenaran dan menginternalisasi nilai moral.
  4. Pendidikan Berbasis Nilai dan Ide
    Kurikulum yang dikembangkan menekankan pembelajaran nilai-nilai etika, estetika, dan intelektual, bukan hanya aspek teknis atau praktis.

Analisis Teori dan Fenomena Nyata

Berbeda dengan pendekatan yang menitikberatkan penguasaan materi pelajaran semata, idealisme mendorong kurikulum yang integratif dengan nilai moral dan spiritual. Hal ini sesuai dengan pandangan bahwa tujuan pendidikan adalah membentuk insan yang berpengetahuan luas sekaligus berbudi pekerti luhur. Di lapangan, sudah banyak sekolah yang menerapkan pembelajaran berbasis proyek, diskusi, dan eksplorasi nilai-nilai moral melalui karya seni dan sastra. Namun, tantangan tetap muncul saat teknologi dan budaya konsumtif mendominasi proses belajar.

Contoh Kasus

Di sebuah sekolah dasar yang menerapkan filosofi idealisme, guru tidak hanya mengajarkan pelajaran semata, tetapi juga mengajak siswa berdialog mengenai nilai persahabatan, tanggung jawab, dan kejujuran melalui cerita dan pengalaman sehari-hari. Kegiatan pemecahan masalah dan diskusi kelompok menjadi media belajar utama yang tidak hanya menstimulus pemikiran kritis tetapi juga membangun rasa empati dan sosial.

Perbandingan Pandangan

Beberapa aliran lain seperti realisme fokus pada pembelajaran yang faktual dan aplikatif, sedangkan pragmatisme menekankan hasil praktis pembelajaran. Idealisme melengkapi keduanya dengan menambahkan dimensi pengembangan batin dan moral. Dengan demikian, pendidikan idealis tidak menolak materi ilmiah, tetapi menempatkannya dalam kerangka nilai universal yang harus dipahami dan dihayati.

Implikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

Pendidikan yang berlandaskan idealisme menghasilkan individu yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga matang dalam etika dan spiritualitas. Hal ini berdampak positif pada perilaku sosial, pengambilan keputusan yang bijaksana, dan komitmen terhadap nilai-nilai kebaikan. Dalam konteks masyarakat, pendidikan idealisme mendukung terbentuknya warga negara yang bertanggung jawab dan peduli terhadap lingkungan sosial dan budaya

Dalam praktik pendidikan, idealisme membawa beberapa implikasi penting:

  • Pengembangan Karakter
     Proses belajar diarahkan untuk membentuk karakter siswa yang kuat, berintegritas, dan berorientasi pada nilai-nilai luhur. Pendidikan menjadi sarana untuk menciptakan manusia ideal yang tidak hanya cerdas, tetapi juga bermoral.
  • Metode Pembelajaran Diskusi dan Refleksi
     Pembelajaran idealisme menekankan dialog, diskusi, dan refleksi sebagai cara menggali dan memahami ide-ide yang mendalam. Ini mendorong siswa untuk berpikir kritis dan mandiri.
  • Kurikulum yang Fokus pada Filsafat dan Seni
     Pendidikan menempatkan mata pelajaran seperti filsafat, sastra, dan seni sebagai media utama untuk mengembangkan pemahaman ide dan nilai estetika.
  • Penilaian Berbasis Pemahaman dan Sikap
     Penilaian tidak hanya melihat kemampuan menghafal, tetapi juga pemahaman konsep, kemampuan analisis, dan sikap moral siswa.

Penutup

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun