Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Samodro angkoso dahono

6 Februari 2025   06:09 Diperbarui: 6 Februari 2025   06:09 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Judul tersebut merupakan ayat -- ayat Allah yang tidak tertulis, oleh karena itu mari kita membacanya agar dapat memahami makna terkandung didalamnya lalu kita laksanakan atau amalkan dalam kehidupan sehari -- hari.

Samodro atau samudera. Kita semua tentunya sudah tidak asing lagi dengan samudera atau lautan, mengingat 2/3 bagian dari negara kita terdiri dari laut. Samudera dapat menerima apapun benda yang dilemparkan kedalamnya tanpa pilih -- pilih benda, semuanya dapat diterima tidak ada satupun jenis benda yang ditolak atau dikembalikan ke darat lagi.

Sebesar apapun bendanya, seperti apapun bentuknya, serta apapun jenis benda yang dilemparkan ke dalam samudera, air samudera bergolak sesaat. Kemudian permukaan air samudera tenang, dan yang akhirnya rata kembali permukaannya. Permukaan air tidak lalu menjadi benjol - benjol, sesuai besarnya benda yang dilemparkan ke dalamnya. Permukaan air tidak lalu menyerupai bentuk benda yang dilemparkan kedalamnya. Permukaan air tidak lalu menyerupai jenis benda, yang dilemparkan ke dalamnya. 

Artinya manusia hendaklah memiliki karakter atau sifat atau watak adil, dan dapat berlaku adil kepada siapapun, layaknya watak Samudera.    Tanpa melihat bangsa, dan suku bangsanya. Tanpa melihat warna kulit, dan bahasanya. Tanpa melihat apa kelompok, dan golongannya. Dan tanpa melihat apa agama atau keyakinannya. Semua mendapat perlakuan yang sama, tanpa membeda -- bedakan yang satu dengan yang lainnya.

Selanjutnya kita tinggal mencontoh, atau menerapkan kebenaran tersebut selama kita melakoni perjalanan hidup, dan kehidupan di atas dunia ini layaknya melihat kiprah nabi secara langsung.

 Angkoso atau Angkasa. Angkasa tak ubahnya seperti sebuah ruangan sangat - sangat besar yang dapat mewadahi semua ciptaan Allah, baik berupa benda hidup maupun benda mati. Benda hidup dapat berupa: manusia, binatang, dan tumbuh -- tumbuhan, dan lain sebagainya. Benda mati dapat berupa: daratan, hutan,  gunung, batu, sungai, samudera, dan lain sebagainya. Apapun benda yang ada, dapat terwadahi di dalamnya tanpa merasa sesak atau pengap dibuatnya.

Apapun situasi, dan kondisi yang ada diwadahinya tanpa keluhan. Tercium bau harum diwadahi, muncul bau busuk sekalipun tetap diwadahi, tidak pernah mengeluh kemudian dinetralisasikan. Demikian juga terjadinya banjir akibat hujanpun, tetap diwadahi tanpa keluhan. 

Artinya, manusia hendaklah memiliki watak atau karakter atau sifat dapat menerima segala macam kesulitan, penderitaan, dan kesempitan dengan sabar, dan ikhlas layaknya sifat angkasa. Kemudian mencari jalan keluar terbaik, tanpa harus mencederai atau menyalahkan pihak lain. 

Dengan kata lain, manusia hendaklah lapang dada atau legowo (Jawa). Dapat menerima ............................................................

Masukan atau kritikan dari pihak lain berupa hal baik atau buruk lalu mengembalikan dalam bentuk yang menyenangkan dan melegakan pihak lain.

Selanjutnya kita tinggal mencontoh, atau menerapkan kebenaran tersebut selama kita melakoni perjalanan hidup, dan kehidupan di atas dunia ini layaknya melihat kiprah nabi secara langsung.

Dahono atau Api. Kita semua sudah tidak asing lagi dengan yang dinamakan api, dan bahkan sudah menggunakannya untuk berbagai keperluan. Saat api masih kecil dapat dikendalikan, dan dapat menjadi teman. Sangat bermanfaat buat kita dapat untuk penerangan, dapat untuk memasak, dan lain - lain keperluan.

Tetapi apabila api sudah membesar, dan tidak dapat dikendalikan sangat berbahaya, dan dapat menjadi musuh. Karena apapun jenis benda yang ada disekitarnya, tanpa pandang bulu tentu akan luluh lantak dibuatnya.  Apakah itu berupa gedung atau bangunan perumahan, gedung atau bangunan perkantoran, gedung atau bangunan pabrik, hutan, maupun lahan perkebunan, dan lain -- lain fasilitas umum yang dekat dengannya tentu akan luluh lantak tak bersisa dibuatnya.

Artinya, manusia hendaklah memiliki karakter layaknya api tanpa pandang bulu. Sehingga dituntut agar dapat memperlakukan sama kepada siapapun. Apakah dia .....................................................................

Orang lain, saudara bahkan keluarga dekat sekalipun kalau memang bersalah ya harus disalahkan dan dihukum sesuai dengan kesalahannya. Selanjutnya dibimbing, dan dibina agar menyadari kesalahannya sehingga akhirnya tidak mengulang kembali perbuatan tercelanya. 

Itu tadi contoh kajian tentang beberapa ayat Allah yang tidak tertulis, dan kenyataannya merupakan gambaran nyata ayat Allah yang tertulis. Tinggal kita sebagai umat penganut agama, apapun agama yang dianutnya dapat atau tidak, memahami makna batiniah yang terkandung di dalamnya. Selanjutnya kita gunakan sebagai pedoman hidup dalam melakoni perjalanan hidup, dan kehidupan di atas dunia ini.  

Mudah -- mudahan dengan mengamalkan atau mewujud-nyatakan semua ayat Allah tersebut dalam kehidupan kita sehari - hari, dapat menjadikan kita orang yang berakhlak mulia, dan berbudi pekerti luhur.

Seperti telah diuraikan sebelumnya, salah satunya udara. Antara lain maknanya, hendaklah manusia memiliki sifat -- sifat layaknya udara. 

Artinya manusia itu hendaklah dapat, dan mau bergaul dengan sesama. Tanpa membeda - bedakan derajat, pangkat, dan jabatan serta tanpa mem beda - bedakan warna lulit dan bahasanya, agama, ras, bangsa dan suku bangsanya, golongan dan status sosial ekonominya.

Hendaklah tidak mentang -- mentang menjadi penganut satu agama, lalu tidak mau bergaul dengan penganut agama lainnya. Hendaklah tidak menutup diri lalu tidak mau melihat aktivitas, dan mendengar pendapat masyarakat yang berbeda agama.

Dari karakter udara tadi senada bukan, dengan ayat -- ayat Allah yang tertulis berikut?

Al Qur'an surat Ar Ruum ayat 22. Dan diantara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah menciptakan langit dan bumi dan berlain - lainan bahasamu dan warna kulitmu. Sesungguhnya pada yang demikan itu benar - benar terdapat tanda-tanda bagi orang - orang yang mengetahui.

Al Qur'an surat Al Hujuraat ayat 13. Hai manusia, sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan seorang perempuan dan menjadikan kamu berbangsa - bangsa dan bersuku - suku supaya kamu saling kenal - mengenal. Sesungguh-nya orang yang paling mulia diantara kamu disisi Allah ialah orang yang paling takwa diantara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Menge-tahui lagi Maha Mengenal.

Mudah - mudahan dari ayat - ayat Allah yang tertulis tersebut dapat dipahami makna batiniahnya, bahwa kenyataannya manusia memang terdiri atas berbagai bangsa dan suku bangsa, terdiri atas berbagai warna kulit dan bahasanya itu atas .................................................. Kehendak Allah Swt. yang menciptakan dan bukan keinginan manusia yang diciptakan.

Jadi mari kita rasakan melalui rasa yang merasakan (Jawa=roso pangroso), seandainya kita menghujat orang lain, melecehkan orang lain, memfitnah atau membohongi orang lain, menghina orang lain, dan melakukan perbuatan tercela terhadap orang lain, bukankah itu sama saja dengan perbuatan -- perbuatan yang tertuju kepada yang menciptakan yaitu Allah Swt.

Mari disadari bahwa semua itu, tidak lain adalah ujian Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa terhadap kita sebagai mahluk yang diciptakan. Jangan sampai terjebak oleh hawa nafsu yang bersemayam di dalam diri manusia yang berkiprah atas kendali iblis, setan, dan sebangsanya.

Selanjutnya kita tinggal mencontoh atau menerapkan kebenaran tersebut selama kita melakoni perjalanan hidup, dan kehidupan di atas dunia ini layaknya melihat kiprah nabi secara langsung.

Dari semua yang telah diuraikan tersebut sudah sepatutnya bila kita selalu memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt. Tuhan Yang Maha Pemelihara, yang telah membekali dengan berbagai piranti agar kita ...............Selalu dapat menjaga dan memelihara kadar kesucian baik kesucian diri, kesucian jiwa dan kesucian hati sampai akhir hayat.

Oleh karena itu kita wajib berusaha keras untuk menjaga, dan memelihara kadar kesucian kita dari pengaruh buruk atau pengaruh negative yang ada dilingkungan kita, mengingat setiap diri manusia adalah Khalifah atau Wakil-Nya di muka bumi.

Al Qur;an surat Huud ayat 57. Jika kamu berpaling, maka sesungguhnya aku telah menyampaikan kepadamu apa ( amanat ) yang aku diutus ( untuk menyampaikan )nya kepadamu. Dan Tuhanku akan mengganti ( kamu ) dengan kaum yang lain ( dari ) kamu; dan kamu tidak dapat membuat mudharat kepada-Nya sedikitpun. Sesungguhnya Tuhanku adalah Maha Pemelihara segala sesuatu.

Dengan berbagai piranti yang telah diberikan, tentunya menjadi kewajiban manusia sendiri untuk selalu berusaha menjaga, dan memelihara kesucian dirinya sendiri sesuai dengan perintah, dan petunjuk-Nya; Tentunya bagi  mereka yang percaya atau yang beriman, dan meyakini. Dengan muara akhir sifat kesucian dapat tercermin dalam setiap tingkah laku, perbuatan, dan tutur kata kita sehari -- hari. Dan inilah ....................................................................

Wujud pribadi tangguh yang harus selalu dijaga dan dipelihara oleh setiap Khalifah Allah sebagai

orang yang paling tinggi derajatnya.

Al Qur'an surat Ali 'Imran ayat 139. Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah ( pula ) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang - orang yang beriman.

Sebagai pengikut nabi Muhammad sudahkah kita dapat meneladani akhlak mulia, dan budi pekerti luhur Beliau dalam keseharian kita?

Mari kita evaluasi diri kita secara jujur, bila sudah dapat meneladaninya alhamdulillah ke depan tinggal meningkat kembangkan; Tetapi bila belum dapat mari bergegas untuk memperbaikinya mumpung masih mempunyai waktu, dan kesempatan untuk memperbaikinya.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun