Mohon tunggu...
Bangun Sayekti
Bangun Sayekti Mohon Tunggu... Apoteker - Pensiunan Pegawai Negeri Sipil

Lahir di Metro Lampung. Pendidikan terakhir, lulus Sarjana dan Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada di Yogyakarta.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mozaik Terhampar di Katulistiwa

10 Mei 2021   07:53 Diperbarui: 10 Mei 2021   07:59 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Sebagai warga bangsa, sudah sepatutnya kita memanjatkan puji syukur kehadirat Allah Swt. Tuhan Yang Maha Kuasa, karena atas perkenan-Nya Negara Kesatuan Republik Indonesia dicipta layaknya gelaran ayat -- ayat Allah yang terhampar di katulistiwa. Diatas gelaran ayat -- ayat Allah ini, tidak sedikit bahkan puluhan ribu aneka tumbuhan yang tumbuh dengan suburnya. Tumbuhan buah -- buahan dapat tumbuh subur, dan memberikan hasil panen berupa buah yang sangat beragam di nusantara ini; Sedangkan tumbuhan berupa bunga tumbuh subur dengan berbagai jenis, dan warna bunga sangat menarik disertai semerbaknya berbagai aroma bunga yang dapat menenangkan, dan menyejukkan hati. Dan juga dihuni oleh berbagai macam binatang, baik binatang liar sebagai pengisi hutan belantara di nusantara, maupun berupa hewan ternak yang dipelihara oleh warga bangsa.

Kesemuanya itu menunjukkan kepada kita betapa Maha Pengasih, dan Maha Penyayang-Nya Allah kepada kita yang hidup, dan menghuni nusantara ini. Dikaruniai alam nan subur, sumber daya alam yang melimpah, panorama alam yang indah, dan mempesona orang yang memandangnya. Ribuan pulau terbentang dari Sabang hingga ke Merauke, dari Miangas hingga ke pulau Rote dengan direkat samudera nan luas, yang kaya akan sumber daya laut layaknya mozaik yang terhampar di katulistiwa.

Sejak zaman dahulu Indonesia dikenal sebagai negara agraris, yang kaya akan sumber daya alamnya. Sehingga di zaman kerajaan dahulu, Indonesia khususnya pulau Jawa dijuluki dengan sebutan Jawa Dwipa (kaya akan beras), dan Swarna Dwipa (kaya akan emas), dan lain -- lain sebutan bagi nusantara ini.

Sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat Allah tersebut oleh leluhur tanah Jawa, Indonesia digambarkan sebagai satu negara dalam jagad pewayangan yang dideskripsikan sebagai berikut. Indonesia kadyo nagari ingkang panjang, punjung, pasir, wukir, loh jinawi. Panjang dowo pocapane, punjung luhur kawibawane. Pasir samodro, wukir gunung, loh subur kang sarwo tinandur, jinawi murah kang sarwo tinuku.

Panjang dowo pocapane artinya gema negara kita sangat luas, dan jauh sampai ke manca negara. Punjung luhur kawibawane, artinya disegani oleh negara di dunia ini. Pasir samodro, artinya negara kita adalah negara maritim yang memiliki lautan sangat luas, dan kaya akan sumber daya laut. Wukir gunung, artinya negara kita juga dikenal dengan kesuburan tanah, dan panorama alam pegunungan nan indah sebagai obyek wisata. Loh subur kang sarwo tinandur artinya semua tanaman yang ditanam tumbuh subur, dan menghasilkan. Serta jinawi murah kang sarwo tinuku artinya apapun yang diperjual belikan di negara kita murah, atau daya beli masyarakatnya tinggi. Dan atau barang yang dihasilkan melimpah, melebihi kebutuhan masyarakat atas kemampuan sendiri ( berdikari ). 

Singkatnya kondisi sebagaimana digambarkan dalam jagad pewayangan tadi, tidak lain adalah cita - cita yang ingin diwujudkan oleh para pendahulu, atau para pendiri bangsa kita. Yaitu masyarakat yang adil, dan makmur materiil, dan spirituil berdasarkan Pancasila, dan Undang - Undang Dasar 1945 dengan direkat semboyan Bhineka Tunggal Ika, dalam bingkai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Benarkah nusantara kita ini merupakan gelaran ayat -- ayat Allah, atau juga dapat disebut sebagai ayat -- ayat Allah yang tidak tertulis? Benar. Sebagaimana firman Allah dalam surat Al Baqarah ayat 251.  Mereka (tentara Thalut) mengalahkan tentara Jalut dengan izin Allah dan (dalam peperangan itu) Daud membunuh Jalut, kemudian Allah memberikan kepadanya (Daud) pemerintahan dan hikmah (sesudah meninggalnya Thalut) dan mengajarkan kepadanya apa yang dikehendaki-Nya. Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.  Ayat 252. Itu adalah ayat-ayat dari Allah, Kami bacakan kepadamu dengan hak (benar) dan sesungguhnya kamu benar-benar salah seorang di antara nabi-nabi yang diutus.   

Kecuali kesuburan tanahnya, kekayaan sumber daya alamnya, keindahan panorama alamnya, dan lain sebagainya, Allah pun masih menganugerahkan kepada kita bangsa Indonesia dengan 2 musim yaitu musim penghujan, dan musim kemarau. Sedangkan di belahan bumi lainnya terdapat sampai 4 musim yaitu: musim gugur, musim dingin, musim semi, dan musim panas. 

Saat musim dingin ketika salju turun suhu bisa mencapai kurang dari 0 derajat celsius, bahkan sampai minus puluhan derajat celsius. Sudah barang tentu sepak terjang manusia yang hidup di daerah tersebut sangat dibatasi, demikian juga tumbuh - tumbuhan yang dapat tumbuh dalam suhu dingin seperti itu tentunya sangat -- sangat terbatas. Dalam kondisi seperti itu orang yang akan beraktivitas di luar rumah, harus  menggunakan pakaian khusus bila tidak ingin darahnya membeku.

Penulis tidak dapat membayangkan manakala harus hidup dalam suhu dibawah 0 derajat celsius, selagi saat berkunjung ke Bogor saja penulis sudah ditertawakan anak -- cucu. Begini singkat ceritanya. Penulis memang sudah terbiasa kalau di rumah tidak menggunakan AC, cukup suhu alamiah saja. Suatu saat penulis bersama istri dari Bandar Lampung ke Bogor, sekalian temu kangen dengan anak -- cucu yang dari Sangatta Kaltim.  Bogor memang dikenal sebagai kota hujan yang berhawa dingin, tetapi tentunya tidak sedingin negara -- negara yang mengalami musim dingin.

Begitu masuk ke kamar Hotel karena memang dipasang AC, hawa di kamar terasa masih terlalu dingin bagi penulis. Oleh karena itu AC penulis atur suhunya pada 29 derajat celsius, nah cukuplah disuhu tersebut saat penulis berada di kamar. Begitu anak -- cucu menemui penulis di kamar, mereka semua lalu tertawa sambil berkomentar. Yangkung, eyang kakung atau kakek maksudnya ini aneh, masak pakai AC kok suhunya lebih tinggi dari pada suhu udara luar, itu namanya oven atau penghangat ruangan yangkung ha.. ha .. ha.. semua tertawa. Itu kenyataan, bisa dibayangkan bagaimana kalau sampai suhu dibawah 0 derajat celsius. Karena itu penulis, dan kita semua patut bersyukur kehadirat-Nya karena atas kehendak Allah nusantara dikaruniai 2 musim yaitu musim kemarau, dan musim penghujan saja.

Ada lagi negara dibelahan bumi yang bergurun pasir. Bisa penulis rasakan ketika Allah memperjalankan penulis, dan istri menunaikan ibadah haji. Betapa panas, dan keringnya cuaca disana sampai -- sampai jama'ah dari Indonesia dicap sebagai jama'ah yang paling boros air. Ya karena terasa panas, sebentar -- sebentar mandi untuk mendinginkan badan maksudnya.

Sudah suhu udaranya panas, kelembaban udara rendah sehingga selama disana penulis tampak tidak berkeringat karena keringat yang ada langsung menguap. Cuaca seperti itupun dapat berdampak manakala penulis mencuci pakaian di malam hari, kemudian pakaian digantungkan saja di kamar mandi, pagi harinya pakaian sudah kering, dan dapat dipakai kembali.

Dari 2 kondisi ekstrim di berbagai belahan dunia tadi, dapat dibayangkan bagaimana pertumbuhan tumbuh-tumbuhan disana. Kira -- kira bisakah tumbuh - tumbuhan yang ada di Indonesia, dapat tumbuh dengan baik di daerah yang suhunya sampai dibawah 0 derajat celsius? Dan  kira -- kira bisakah tumbuh - tumbuhan yang ada di Indonesia  ( kecuali tanaman Bung Karno ), dapat tumbuh dengan baik di daerah yang suhunya sampai di atas 40 derajat celsius bahkan sampai mendekati 50 derajat celsius? Sangat kecil kemungkinannya tumbuh - tumbuhan dari Indonesia dapat tumbuh di daerah tersebut dengan baik, dan hanya tumbuh - tumbuhan tertentu saja yang dapat tumbuh di daerah berhawa dingin, maupun di daerah berhawa panas, dan bergurun pasir.

Kita masih tetap harus bersyukur meskipun tumbuh - tumbuhan Indonesia belum tentu dapat tumbuh dengan baik di 2 daerah ekstrim tersebut, tetapi justru tumbuh - tumbuhan dari 2 daerah beriklim ekstrim tadi dapat tumbuh subur, dan berbuah dengan baik di Indonesia. Seperti halnya kurma dapat tumbuh subur, dan berbuah dengan baik di daerah Jawa Timur, di Yogyakarta, di Aceh, di Nusa Tenggara Barat, dan daerah - daerah lainnya di Indonesia. Belum lagi buah -- buah lainnya seperti: apel, anggur, pir, sunkist, tin, dan buah lainnya tumbuh subur, dan berbuah dengan baik di Indonesia.

Masih ada lagi nikmat Allah yang telah dianugerahkan kepada kita bangsa Indonesia, yang mungkin kita belum dapat mensyukuri sepenuhnya. Apakah wujud nikmat Allah tersebut? Tidak lain adalah nikmat berupa waktu yang berlaku di negara yang sama -- sama kita cintai ini. Di nusantara, kita mengenal 3 waktu yaitu: waktu Indonesia bagian Timur, waktu Indonesia bagian Tengah, dan waktu Indonesia bagian Barat, yang masing -- masing berbeda 1 jam.

Misal. Di Indonesia bagian barat waktu menunjukkan pukul 7 pagi, di Indonesia bagian tengah sudah menunjukkan pukul 8 pagi, dan di Indonesia bagian timur waktu sudah menunjukkan pukul 9 pagi. Mengapa demikian? Ya karena matahari muncul, atau terbit dari ufuk timur jadi sudah pasti saudara kita yang bermukim di wilayah Indonesia bagian timur sudah menikmati sinar mentari pagi lebih dahulu, baru disusul saudara -- saudaranya yang bermukim di wilayah Indonesia bagian tengah, dan selanjutnya saudara -- saudaranya yang bermukim di wilayah Indonesia bagian barat.

Mengapa tadi ada ungkapan yang menyatakan, bahwa kita belum dapat menyusukuri sepenuhnya nikmat Allah yang dicurahkan kepada kita bangsa Indonesia? Kalau ingin tahu, mari kita rasakan bersama melalui roso pangroso kita. Sejak Indonesia merdeka, berapa kali kita sudah merayakan Hari Raya Idul Fitri. Kita sudah mengalami 75 kali, dan bahkan sebentar lagi akan merayakan Hari Raya Idul Fitri yang ke 76 bukan?

Sudah menjadi kebiasaan di negara kita, bahwa untuk menentukan awal ramadhan, dan jatuhnya Hari Raya Idul Fitri selalu diadakan sidang untuk menentukan kepastian hari H tersebut. Dikoordinasikan oleh Kementerian Agama RI dengan peserta sidang dari berbagai ormas keagamaan, dan tokoh -- tokoh masyarakat lainnya yang berkompeten. Andaikan sidangnya selesai, dan keputusan hasil sidang disampaikan pada pukul 19.00 waktu Indonesia bagian barat, sudah barang tentu saudara - saudara kita di wilayah Indonesia bagian tengah baru mengetahui keputusan tersebut pada pukul 20.00 waktu Indonesia bagian tengah. Artinya, 1 jam berikutnya baru mengetahui keputusan tersebut. Demikian juga bagi saudara - saudara kita di wilayah Indonesia bagian timur, sudah barang tentu baru mengetahui keputusan tersebut pada pukul 21.00 waktu Indonesia bagian timur. Alias 2 jam berikutnya baru mengetahui keputusan tersebut.

Kira -- kira bagaimana ya kalau sidang penetapan hari H nya dilakukan di wilayah Indonesia bagian barat, tetapi data yang digunakan menggunakan data dari wilayah Indonesia bagian timur? Andaikan sidangnya selesai, dan keputusan hasil sidang disampaikan pada pukul 19.00 waktu Indonesia bagian timur, sudah barang tentu saudara - saudara kita di wilayah Indonesia bagian tengah sudah mengetahui keputusan tersebut pada pukul 18.00 waktu Indonesia bagian tengah; Alias1 jam sebelumnya sudah mengetahui keputusan tersebut. Demikian juga bagi saudara - saudara kita di wilayah Indonesia bagian barat, sudah barang tentu sudah dapat  mengetahui keputusan tersebut pada pukul 17.00 waktu Indonesia bagian barat. Alias 2 jam sebelumnya sudah mengetahui keputusan tersebut. Alangkah nikmatnya, bila hal ini dapat terjadi.

Namun demikian kitapun harus ingat, bahwa pengamatan terbitnya bulan sangat bergantung dengan cuaca alam. Oleh karena itu bila pada saat yang telah ditentukan di wilayah Indonesia bagian timur cuaca tidak mendukung, kita masih punya cadangan menggunakan data dari wilayah Indonesia bagian tengah. Dengan demikian apabila keputusan hasil sidang disampaikan pada pukul 19.00 waktu Indonesia bagian tengah, sudah barang tentu saudara - saudara kita di wilayah Indonesia bagian timur baru mengetahui keputusan tersebut pada pukul 20.00 waktu Indonesia bagian timur; Alias 1 jam sesudahnya baru mengetahui keputusan tersebut. Sedangkan bagi saudara - saudara kita di wilayah Indonesia bagian barat, sudah barang tentu sudah dapat mengetahui keputusan tersebut pada pukul 18.00 waktu Indonesia bagian barat. Alias 1 jam sebelumnya sudah mengetahui keputusan tersebut. Kalau cuaca di wilayah Indonesia bagian tengah juga tidak mendukung, baru pamungkasnya menggunakan data dari wilayah Indonesia bagian barat. 

Atas segala karunia yang telah dianugerahkan Allah kepada negeri yang sama-sama kita cintai ini, isya-Allah dapat menjadikan kita sebagai bangsa yang pandai bersyukur, manakala kita bangsa Indonesia telah memahami makna yang terkandung di dalamnya. Hendaklah gelaran ayat -- ayat Allah yang tidak tertulis, dan yang layaknya kepingan sorga terhampar di nusantara ini tidak diporak porandakan hanya karena nafsu untuk berkuasa, serakah, dan tamak tiada batas mengingat nafsu berkiprah atas kendali iblis, setan, dan sebangsanya.

Di sisi lain hendaklah keharmonisan, kehangatan persaudaraan yang telah dicontohkan oleh para pendahulu kita, tidak dihancurkan hanya karena kita merasa paling benar, dan paling pintar. Betapa malangnya bila sampai ada orang atau kelompok orang yang berani berbuat demikian, karena itu takubahnya gambaran dari kelompok orang - orang yang sesat, dan itulah orang atau kelompok orang -- orang yang lalai, dan amat berat pertanggung jawabannya dihadapan Allah.

Surat Al A'raaf ayat 179. Dan sesungguhnya Kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun