Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Dua Perempuan

30 September 2022   17:48 Diperbarui: 30 September 2022   17:50 144
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber dari pixabay.com

Apakah anda akan melepaskannya pula? Tiba-tiba nona cantik itu berbalik tanya, membikin lawannya tergagap tanpa duga. Mama rumah terdiam sampai tiba di pintu yang terbuka, kembali keduanya bersentuhan.

Ya, aku pikir aku akan melepaskannya.. Akhirnya mama rumah menjawab di ujungnya.

Tak lama langkah perempuan belia itu sudah menyusuri pedestrian dilepas pandangan mata nyonya rumah yang tak lekang, hingga bayang langsing itu menghilang di balik bekas-bekas hujan.

Mereka baru sekali ini saja bersua, namun perempuan baya itu seperti mengenal lekat perempuan  muda bernama Rani itu, selayaknya dirinya sendiri  yang berada didalam diri tamu paginya itu.

***

Selanjutnya hari kembali berjalan dan berganti, pemuda Boi menyusuri hari paginya seperti biasanya. Tidak ada yang berubah karena tidak ada yang perlu dirubah, tidak ada yang perlu lagi diperbedakan. Kau harus berhenti mencampurkannya! Begitu nasehat dokter.

Tetapi pemuda Boi tak bisa memisahkannya, kerna dia harus merawat makam yang saban pagi dilaluinya dan membersihkan papan nisan batunya yang selalu jernih tak pernah kusam, sebilah nisan bertuliskan, terbaring mama tercinta, Rani.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun