Aku membalikkan batu Braga satu satu mencarimu
Meski dilantai pedestrian
bingkai emas bintang hall of fame  sudah memoles lini masa
merabai tapak sneakerku dan sepatu kainmu di anak tangga batu jejak
kotak kayu kecapi Braga Stones
Padahal caf caf brisik memalang lintangkan gerak kawat  Mas Peno dan Mick Jagger
Aku menghirup apa saja diketinggian seputus asanya sedengkulku
Kalo kalo embun Braga yang senantiasa berat  masih menyimpankan  wangi ketiakmu
Tidak kutemukan apa apa, hanya mencari kehilangan
Sebagai gantinya
Di malam tua ini aku membuat puisi mendayu kerna terdesak kematian semata
Supaya aku bisa mempertanggung jawabkannya
Saat bibirmu menanyakannya nanti
Kerna hanya itu yang bisa kugali, suatu kenangan tanpa bukti
Kerna sehabis kamu
dan aku sorangan
Aku kacau sekali
Kumaha ieu?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
