Didalam ruang dingin sang konselor jiwa tekun membaca file riwayat  Dudi.
Semenjak awal karir Dudi di jawatan negeri, catatan diri yang menjabarkan kinerja baik. Prestasi dan karir yang beriringan menunjukan seorang Dudi adalah pegawai yang termasuk diantara sedikit orang dengan kemampuan  diatas rata rata.
Sampai di puncak karirnya yang lumayan mulus, yaitu deputi anggota kabinet di departemen strategis, Dudi terhentikan, alias dipensiun. Selain usia, juga atas kebijakan superiornya menempatkannya  diakhir kursi jabatannya.
Konselor berpindah meneliti berkas lain Dudi.
Pasca  purnakarya, Dudi ternyata juga bernas. Mewujud menjadi pakar dan nara sumber cetar, pemikiran dan pendapatnya, terlebih menyangkut penyusunan dan pelaksanaan kebijakan negeri, banyak didengar, dihampir segala arena format diskusi dan debat.
Dudi diperhitungkan sebagai pakar, nara sumber spesial kebijakan dan evaluasi, maklum dia adalah mantan pemangku level satu digit disalah satu departemen strategis. Â
Konselor membuka laptop, menangkap salah satu youtube program debat terakhir Dudi. Dimana Dudi mengulas kondisi aktual saat ini, soal kejelekan dan aroma kegagalan kebijakan dan penyalahgunaan otoritas di departemen yang pernah di komandoinya dulu.
Sesaat dia mematikan dan menutup laptopnya.
###
Konselor membuka pintu ruang prakteknya dan menyilakan Dudi masuk. Mereka bersalaman.
Dudi menarik napas dalam, wajahnya mengejang menahan liur didalam mulutnya. Konselor menyilakan Dudi meludah.