Mohon tunggu...
Band
Band Mohon Tunggu... Supir - Let There Be Love

(PPTBG) Pensiunan Penyanyi The Bee Gees

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Lelaki yang Meludahi Pekerjaannya Sendiri

16 Januari 2019   13:56 Diperbarui: 16 Januari 2019   14:00 257
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Didalam ruang dingin sang konselor jiwa tekun membaca file riwayat  Dudi.

Semenjak awal karir Dudi di jawatan negeri, catatan diri yang menjabarkan kinerja baik. Prestasi dan karir yang beriringan menunjukan seorang Dudi adalah pegawai yang termasuk diantara sedikit orang dengan kemampuan  diatas rata rata.

Sampai di puncak karirnya yang lumayan mulus, yaitu deputi anggota kabinet di departemen strategis, Dudi terhentikan, alias dipensiun. Selain usia, juga atas kebijakan superiornya menempatkannya  diakhir kursi jabatannya.

Konselor berpindah meneliti berkas lain Dudi.

Pasca  purnakarya, Dudi ternyata juga bernas. Mewujud menjadi pakar dan nara sumber cetar, pemikiran dan pendapatnya, terlebih menyangkut penyusunan dan pelaksanaan kebijakan negeri, banyak didengar, dihampir segala arena format diskusi dan debat.

Dudi diperhitungkan sebagai pakar, nara sumber spesial kebijakan dan evaluasi, maklum dia adalah mantan pemangku level satu digit disalah satu departemen strategis.  

Konselor membuka laptop, menangkap salah satu youtube program debat terakhir Dudi. Dimana Dudi mengulas kondisi aktual saat ini, soal kejelekan dan aroma kegagalan kebijakan dan penyalahgunaan otoritas di departemen yang pernah di komandoinya dulu.

Sesaat dia mematikan dan menutup laptopnya.

###

Konselor membuka pintu ruang prakteknya dan menyilakan Dudi masuk. Mereka bersalaman.

Dudi menarik napas dalam, wajahnya mengejang menahan liur didalam mulutnya. Konselor menyilakan Dudi meludah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun