(tersesatpun adalah cinta)
kita sudah menyatu di leuwi panjang
di benang manikam gelangmu yang hilang
sehabis pertikaian di antara sesama
pemilik rindu yang tidak pernah
menang menang
kita sudah lebam di tengah jalan
yang sebenarnya tidak panjang
karena larangan berhenti
yang tak kau hiraukan
jika malam itu kita terjang
barikade lamunan kita buang
mungkin cinta tidak
selengking itu
mengerang
jika saat itu kita
duduk paling belakang
mungkin terlepasnya pelukan
tak akan kau sisipkan rintihan
meskipun besok tak mampu
kita lanjutkan