Mohon tunggu...
Bambang Subroto
Bambang Subroto Mohon Tunggu... Lainnya - Menikah, dengan 2 anak, dan 5 cucu

Pensiunan Badan Usaha Milik Negara, alumni Fakultas Sosial & Politik UGM tahun 1977. Hobi antara lain menulis. Pernah menulis antara lain 2 judul buku, yang diterbitkan oleh kelompok Gramedia : Elexmedia Komputindo. Juga senang menulis puisi Haiku/Senryu di Instagram.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Mengaum Lalu Merusak

25 Juli 2022   19:28 Diperbarui: 25 Juli 2022   19:31 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
"Lion in the Wind" karya Laurent Baheux  -  Bersumber dari twitter Petra

Betapa mulianya jadi penggembira. Merekalah peracik suasana. Sejenak duka dijauhkan, seharusnya tanpa stigma yang membahayakan.

Suporter sering membawa stigma. Bisa bertindak semaunya, abaikan hukum yang ada. Tanda noda itu tak disadari. Lalu berbuat sekehendak hati 

Disulut sedikit, api membesar setinggi bukit. Tadinya tenang mendadak jadi auman. Apalagi bila semakin heterogin dan anonim.

Kerumunan penggembira mudah sekali kalap. Semakin nanar bila merasa paling benar. Gelap mata, hilang ingatan. Nanar dan onar tumpah di jalanan.

Penggembira ternyata mampu menghimpun nafsu. Gerak hatinya meletup tidak karuan. Wajah marah murka, tak kuasa dihindarkan.

Nafsu memang berpotensi membangkitkan kemarahan. Bersuara sangat keras, tindakannyapun makin beringas. 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun