Mohon tunggu...
bambang riyadi
bambang riyadi Mohon Tunggu... Praktisi ISO Management Sistem dan Compliance

ISO Management System and Compliance Practices. https://www.effiqiso.com/ is my blog about ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001, and ISO 45001 topics. Menulis Buku: The Best Way to Keep Your ISO 50001 Certification Current, ISO 9001:2015: A Useful Narrative Handbook for Novices, preserving mental well-being in the digital age.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masak, Cuci, Antar Sekolah, Lalu Ke Kantor: Sehari dalam Hidup Ayah yang Tak Pernah Istirahat (Serial Ayah Tunggal: 2/7)

14 Oktober 2025   19:00 Diperbarui: 16 Oktober 2025   15:23 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jam 04.30 pagi. Alarm berbunyi. Bukan karena aku ingin bangun, tapi karena tubuhku sudah terbiasa: ini waktunya memulai hari untuk tiga nyawa yang bergantung padaku.

Aku bangun perlahan, berusaha tidak membangunkan anak-anak yang masih tertidur lelap. Di dapur, air belum mengalir---PDAM mati lagi. Aku isi ember dari toren, lalu menyalakan kompor untuk menanak nasi. Sambil menunggu, aku menyetrika seragam sekolah, menyusun bekal, dan mengecek tas---apakah buku PR sudah dimasukkan.

"Ayah, aku nggak mau makan nasi kemarin," kata si bungsu kemarin.
"Oke, Ayah masak nasi baru," jawabku, meski tahu itu berarti 20 menit lebih sedikit untuk tidur. 

06.00: Saat Dunia Mulai Berlari

Anak-anak bangun. Mandi bergantian di kamar mandi sempit. Aku bantu si kecil mengancingkan kemeja, sambil mengingatkan si sulung untuk menyikat gigi. Sarapan sederhana: telur dadar, nasi, dan susu kotak. Tidak ada waktu untuk ngobrol panjang. Setiap menit dihitung.

"Ayah, besok ulangan Matematika," kata si tengah sambil mengunyah.
"Nanti malam Ayah bantu belajar, ya," janjiku---janji yang kuharap bisa kutepati setelah lembur. 

Jam 06.45, kami berangkat. Motor bututku menembus kemacetan Jakarta. Aku antar si sulung ke sekolahnya di Cipete, lalu putar balik ke Tebet untuk si tengah dan si bungsu. Setiap kali berhenti di lampu merah, aku menoleh ke spion: apakah mereka aman di boncengan? Apakah jaketnya cukup tebal?

08.00--17.00: Menjadi Profesional di Kantor, Ayah di Hati

Di kantor, aku adalah seorang manajer proyek. Aku rapat, presentasi, negosiasi dengan klien. Tapi di balik meja itu, pikiranku sering melayang:

"Apakah si kecil sudah makan siang?"
"Apakah guru marah karena PR-nya belum selesai?" 

Aku tidak bisa seenaknya pulang saat anak sakit. Tapi aku juga tidak bisa mengabaikan mereka. Jadi, aku belajar menjadi dua orang sekaligus: profesional yang kompeten di siang hari, dan ayah yang penuh perhatian di malam hari.

Saat rekan kerja mengajak makan siang di restoran, aku menolak.

"Aku bawa bekal," kataku, sambil membuka tupperware berisi nasi sisa semalam.
Tidak ada yang tahu, bekal itu kumasak jam 5 pagi, setelah memastikan semua seragam bersih dan rapi. 

18.00: Perang Baru Dimulai

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun