Mohon tunggu...
bambang riyadi
bambang riyadi Mohon Tunggu... Praktisi ISO Management Sistem dan Compliance

ISO Management System and Compliance Practices. https://www.effiqiso.com/ is my blog about ISO 9001, ISO 14001, ISO 45001, and ISO 45001 topics. Menulis Buku: The Best Way to Keep Your ISO 50001 Certification Current, ISO 9001:2015: A Useful Narrative Handbook for Novices, preserving mental well-being in the digital age.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Masak, Cuci, Antar Sekolah, Lalu Ke Kantor: Sehari dalam Hidup Ayah yang Tak Pernah Istirahat (Serial Ayah Tunggal: 2/7)

14 Oktober 2025   19:00 Diperbarui: 16 Oktober 2025   15:23 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pulang kantor bukan akhir, tapi awal dari tugas yang lebih melelahkan.
Aku jemput anak-anak, lalu ke pasar. Belanja sayur, telur, lauk---semua dihitung agar cukup sampai gajian. Di rumah, aku masak, cuci piring, bantu PR, mandikan anak, lalu menemani mereka tidur.

"Ayah, cerita dong!"
"Cerita apa, Nak?"
"Cerita Ibu..." 

Aku menelan ludah. Lalu, dengan suara pelan, kuceritakan kisah lama---tentang cinta, tentang kehilangan, dan tentang janji untuk menjaga mereka.

22.00: Saat Ayah Bisa Menjadi Manusia

Anak-anak sudah tidur. Rumah akhirnya sunyi. Aku duduk di sofa, memegang secangkir kopi dingin. Di meja, tumpukan tagihan menunggu: listrik, air, SPP, cicilan motor. Di ponsel, notifikasi dari kantor: "Besok rapat jam 7 pagi."

Aku ingin menangis. Tapi aku tahu, besok pagi, aku harus tersenyum lagi. Karena mereka butuh ayah yang kuat---bukan yang rapuh.

Mengapa Ayah Tunggal Jarang Bicara?

Kami tidak sering mengeluh karena:

  • Takut dianggap lemah.
  • Tidak ingin merepotkan orang lain.
  • Merasa ini adalah tanggung jawab yang harus kami pikul sendiri.

Tapi di balik diam itu, ada rasa lelah yang tak terucap. Ada kerinduan akan sosok yang bisa diajak berbagi beban. Ada keinginan sederhana: sekadar punya waktu 10 menit untuk diri sendiri.

Apa yang Bisa Masyarakat Lakukan?

Kita tidak perlu menjadi pahlawan. Cukup:

  • Tanyakan kabar, bukan hanya pada ibu, tapi juga pada ayah tunggal.
  • Tawarkan bantuan kecil: jemput anak sekolah, pinjamkan lauk, atau sekadar dengarkan tanpa menghakimi.
  • Hentikan stigma: menjadi ayah rumah tangga bukan aib, tapi bentuk cinta yang luar biasa.

Penutup: Ayah Bukan Superhero, Tapi Manusia yang Memilih Bertahan

Aku bukan pahlawan. Aku hanya seorang ayah yang mencoba yang terbaik.
Aku lelah, tapi aku tidak menyerah.
Aku rapuh, tapi aku tidak runtuh.
Karena di balik setiap piring yang kucuci, setiap seragam yang kusetrika, dan setiap PR yang kubantu, ada tiga pasang mata yang percaya:

"Ayah bisa." 

Dan itu cukup untuk membuatku bangun lagi besok pagi.
Karena cinta tidak pernah minta libur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun