Mohon tunggu...
APOLLO_ apollo
APOLLO_ apollo Mohon Tunggu... Dosen - Lyceum, Tan keno kinoyo ngopo

Aku Manusia Soliter, Latihan Moksa

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Kajian Literatur Annie P Call "Nerves and Command Sense [1909]"

26 Mei 2020   21:20 Diperbarui: 26 Mei 2020   21:13 619
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kajian Literatur Annie Payson Call (dokpri)

Sesuatu yang mirip dengan sikap terburu-buru yang sama yang dapat kita lihat di kota besar mana pun ketika pegawai toko keluar dari toko, pada jam makan siang mereka, atau ketika pekerjaan hari itu selesai.

Jika kita menghitung dalam bilangan bulat jumlah waktu yang dihemat oleh kesibukan ini untuk melarikan diri dari toko, kita harus menemukan tiga menit, mungkin maksimum --- dan jika kita menyeimbangkannya dengan kehilangan tubuh dan pikiran yang timbul, kita harus menemukan kenaikan tiga menit cukup kelebihan berat badan dengan kehilangan berjam-jam, mungkin berhari-hari, karena penyakit yang harus diakibatkan oleh kontraksi kebiasaan seperti itu.

Aman untuk diprediksi ketika kita melihat seorang wanita bergegas keluar dari pabrik atau toko dia tidak akan "berhenti" dengan kecepatan seperti itu sampai dia kembali bekerja. Memang, setelah memulai otak dan tubuh dengan dorongan yang dilebih-lebihkan, tidak mungkin untuk tenang tanpa penggunaan kehendak langsung dan diputuskan, dan bagaimana tindakan yang diputuskan untuk diambil jika otak begitu dikaburkan dengan kebiasaan Terburu-buru itu tidak tahu standar yang lebih baik?

Salah satu gadis dari sebuah pabrik besar datang bergegas ke jenis itu, keibuan kepala rumah kos suatu hari mengatakan:

"Sangat memalukan aku harus tetap menunggu begitu lama untuk makan malamku. Aku sudah makan kursus pertamaku dan di sini aku sudah menunggu dua puluh menit untuk hidangan penutup."

Wanita itu berbicara memandang ke arah jam dengan tenang dan melihat jam sepuluh lewat sepuluh menit.


"Jam berapa kamu masuk?" dia berkata. "Jam dua belas."

"Dan kamu sudah mengambil kursus pertamamu?"

"Iya."

"Dan menunggu dua puluh menit untuk hidangan penutupmu?"

"Iya!" (dengan marah).

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun