Mohon tunggu...
Baiq Silvia
Baiq Silvia Mohon Tunggu... Mahasiswa

An undergraduate student with passion on international studies

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Conditionality IMF dan Krisis Argentina 2001

2 Mei 2025   09:55 Diperbarui: 2 Mei 2025   09:55 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Ada tiga pelajaran utama yang bisa diambil dari kasus Argentina. 

1. Fleksibilitas kebijakan sangat penting. Setiap negara memiliki konteks ekonomi, sosial, dan politik yang unik.

2. Utang tidak boleh menggantikan reformasi struktural jangka panjang yang dirancang oleh pemerintah sendiri, bukan oleh lembaga luar.

3. Peran IMF perlu ditinjau ulang: dari sekadar pemberi pinjaman menjadi mitra pembangunan yang memahami kebutuhan lokal.

Argentina bukanlah satu-satunya negara yang mengalami kegagalan akibat conditionality IMF, tetapi kasusnya menjadi contoh paling dramatis tentang bagaimana pendekatan one size fits all dalam kebijakan ekonomi dapat berujung pada bencana. Pengalaman Argentina mengajarkan bahwa fleksibilitas kebijakan sangat penting, karena setiap negara memiliki karakteristik ekonomi, sosial, dan politik yang unik. Kebijakan yang terlalu kaku sering kali gagal mengakomodasi kondisi domestik dan justru memperburuk krisis. Selain itu, utang tidak boleh menjadi pengganti reformasi struktural jangka panjang yang dirancang berdasarkan kebutuhan dan visi pemerintah sendiri, bukan ditentukan oleh lembaga luar. Jika negara hanya mengandalkan utang tanpa membangun fondasi ekonomi yang kuat, masalah keuangan hanya akan berulang. Terakhir, peran IMF perlu ditinjau ulang, bukan hanya sebagai pemberi pinjaman dengan syarat-syarat ketat, tetapi sebagai mitra pembangunan yang memahami kebutuhan lokal dan memberikan solusi yang lebih kontekstual. Tanpa perubahan pendekatan ini, IMF akan terus menghadapi kritik bahwa kebijakan yang diterapkannya lebih sering memperburuk keadaan daripada membantu negara keluar dari krisis. Argentina menjadi pengingat bahwa kebijakan ekonomi global tidak bisa disusun dengan satu formula untuk semua sebuah pendekatan yang lebih fleksibel dan berbasis kondisi nyata sangat diperlukan agar negara-negara yang mengalami kesulitan keuangan dapat bangkit secara berkelanjutan. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun