Jejak air mata semalam terpampang jelas di pipiku
Aku kembali dihantui banyak rasa takut
Aku takut tentang banyak hal yang tak mampu ku utarakan
Kaki ku kembali melangkah dengan kosong
Berulang kali genggaman ku kosong
Diujung sana malaikatku menunggu
Apakah aku bisa berhasil membawa sebuah liontin?
Aku tak kunjung bisa berdiri tegak
Tulang-tulang ku seperti enggan untuk tegak
Jari kakiku menekuk, sungkan menantang jalan
Tanganku terlalu malu untuk menyambut  salam sang tuan
Tanganku terlalu rapuh untuk menggenggam banyaknya harapan
Jeritanku membuat hutan kembali kesal
Jeritanku bahkan dipandang sinis oleh penjaga hutan
Aku hanya ingin meluapkan isi hatiku yang penuh lumpur
Apakah ada yang Sudi menggenggam tangan kecilku tanpa aku minta?
Apakah ada yang sudi menompang badaku kala aku tak mampu bangkit?
Jeritan jeritan si bungsu ini terdengar. Memuakkan
Menyampaikan hal yang terlihat mudah
Aku kesal dengan mata yang sinis itu
Aku kesal dengan nada suara yang meremehkan itu
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI